EKSISTENSI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL TRADISI MENDEMAN RUMAH PANGGUNG DAN PERAN ELITE DALAM MEMPERTAHANKANNYA DI TENGAH ARUS MODERNISASI (Studi Deskriptif Analitis pada Komunitas Kranggan Bekasi)

• Main Author: Tati Sulastri, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2019-04-29.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/48513/1/T_PESOS_1605312_Abstract.pdf; http://repository.upi.edu/48513/2/T_PESOS_1605312_Title.pdf; http://repository.upi.edu/48513/3/T_PESOS_1605312_Table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/48513/4/T_PESOS_1605312_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/48513/6/T_PESOS_1605312_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/48513/5/T_PESOS_1605312_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/48513/9/T_PESOS_1605312_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/48513/8/T_PESOS_1605312_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/48513/7/T_PESOS_1605312_Bibliography.pdf
• Keywords: HM Sociology; L Education (General)

Penelitian ini memaparkan tentang nilai-nilai kearifan lokal tradisi mendeman rumah panggung yang keberadaannya sangat memprihatinkan, disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat asli Kranggan terhadap pentingnya mempertahankan tradisi tersebut, serta kuatnya pengaruh masyarakat pendatang. Untuk itu perlu adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh para elite dalam menanamkan kesadaran melalui sosialisasi berupa urun rembuk, suri tauladan, serta bantuan pendanaan materi agar tradisi mendeman rumah panggung ini tetap dapat dipertahankan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis data berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) nilai-nilai kearifan lokal tradisi mendeman rumah panggung yaitu nilai-nilai kepercayaan (religius), nilai kesederhanaan dan keseragaman, nilai kepedulian lingkungan sosial; (2) bentuk-bentuk rumah panggung yaitu: Jolopong, Perahu kemureb dan Julang ngapak; Struktur rumah terdiri dari atap, langit-langit, tihang, dinding, pintu, jendela, lantai dan pondasi; fungsinya untuk berkumpul keluarga, istirahat keluarga, menyimpan benda pusaka dan memasak; nilai-nilai filosopinya yaitu filosopi patempatan dan filosopi bangunan; (3) eksistensi, dan peran elite dalam mempertahankan tradisi mendeman rumah panggung berupa penanaman kesadaran, sosialisasi, suri tauladan serta bantuan pendanaan materi pada masyarakat Kampung Kranggan yang masih memiliki rumah panggung agar tradisi mendeman rumah panggung tersebut dapat terus dipertahankan. This study describes the values of local wisdom in the tradition of mendeman rumah panggung which its existence is in a critical, due to the lack of awareness of local people of Kranggan on the importance of maintaining the tradition and the strong influence of the immigrant people. Therefore, it needs to efforts made by the elites to instill awareness through socialization such as consultation sessions, role models, as well as material funding assistance so that the tradition of mendeman rumah panggung can still be maintained. The research method used is descriptive method with a qualitative approach. The technique of collecting data uses observation, interviews and documentation studies. Data analysis techniques in the form of data reduction, data presentation, and conclusion. The results of the study show that: (1) the values of local wisdom in the tradition of a mendeman rumah panggung are the values of religion, the values of simplicity and uniformity, the values of social environmental care; (2) the forms of stilt house, namely: Jolopong, Perahu Kemureb and Julang Ngapak; The structure of the house consists of roof, ceiling, pillars, wall, doors, windows, floors and foundation; its function is for family gathering, family breaks, storing heirlooms and cooking; the philosophical values are positioning and building philosophy; (3) the existence and role of the elite in maintaining the tradition of mendeman rumah panggung such as awareness raising, socialization, role models and material funding assistance to the Kranggan people who still have a stilt house so that the tradition of mendeman rumah panggung can be maintained.