DAMPAK PERILAKU MEROKOK WARGA DESA TERHADAP KECENDERUNGAN MEROKOK REMAJA (Studi Deskriptif Warga Desa Wanasari, Kabupaten Garut)

• Main Author: Helmi Nur Apridiansyah, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2019-01-17.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/48758/1/S_SOS_1405835_Title.pdf; http://repository.upi.edu/48758/2/S_SOS_1405835_Abstract.pdf; http://repository.upi.edu/48758/3/S_SOS_1405835_Table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/48758/4/S_SOS_1405835_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/48758/5/S_SOS_1405835_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/48758/9/S_SOS_1405835_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/48758/11/S_SOS_1405835_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/48758/8/S_SOS_1405835_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/48758/10/S_SOS_1405835_Bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/48758/7/S_SOS_1405835_Appendix.pdf
• Keywords: HM Sociology; L Education (General)

Perilaku merokok masyarakat tidak hanya terjadi pada usia dewasa, tetapi sudah merambah pada kalangan remaja. Masyarakat kini banyak yang tidak mengindahkan larangan atau peraturan saat merokok. Mereka bebas merokok dimanapun bahkan saat berada didekat remaja, ataupun anak-anak. Hal ini menyebabkan para remaja yang belum boleh merokok akan mencoba menirukan apa yang mereka lihat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola perilaku merokok warga desa Wanasari; faktor yang menyebabkan warga desa menjadi perokok; dampak yang ditimbulkan dari merokok; dan usaha pencegahan untuk menekan angka perokok remaja. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan studi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Informannya adalah warga desa perokok, dan para tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa para perokok mengkonsumsi rokok sebanyak 8 hingga 15 batang perharinya dan dikonsumsi ditempat-tempat umum. Faktor yang membuat para warga desa menjadi perokok seperti faktor internal (kebiasaan, relaksasi, kecanduan), dan faktor eksternal seperti mudahnya mendapatkan rokok, hingga stimulus dari lingkungan sosialnya. perilaku merokok berupa ekonomi, kesehatan, dan kepada lingkungan sosial terutama remaja. Pencegahan pun sudah dilakukan oleh para tokoh masyarakat setempat; The smoking behavior of the community does not only occur in adulthood, but has also spread to teenagers. On this time, many people didnt obey the regulations when they smoking. They're free to smoke anywhere even when they are near to teenagers, or children. This causes teenagers who have not been allowed to smoke will try to imitate what they saw. This study aims to determine how the smoking behavior patterns of Wanasari villagers; factors that cause villagers to become a smokers; the effects of smoking; and prevention efforts to reduce the number of teen smokers. This research is a qualitative research using descriptive studies. Data collection is done by observation, interview, and documentation studies. Its informants were smoker villagers, and community leaders. The results showed that smokers consumed as many as 8 to 15 cigarettes by day and consumed them in public places. Factors that make the villagers become smokers such as internal factors (habits, relaxation, addiction), and external factors such as easy access to cigarettes, to stimuli from their social environment. smoking behavior in the form of economy, health, and to the social environment, especially adolescents. Prevention has also been carried out by local community leaders.