PENGARUH AKTIVITAS KOLASE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA SISWA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK

Kesulitan yang dihadapi oleh anak cerebral palsy dengan tipe spastik yaitu ia memiliki kesulitan dalam menggunakan otot-ototnya untuk bergerak, disebabkan adanya kekejangan pada otot, akibatnya gerakan tubuh menjadi terbatas dan lambat. Dampak dari kekejangan atau kekakuan yang dialami anak cerebral...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rachmawati, Yeni (Author)
Format: Book
Published: 2013-08-20.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kesulitan yang dihadapi oleh anak cerebral palsy dengan tipe spastik yaitu ia memiliki kesulitan dalam menggunakan otot-ototnya untuk bergerak, disebabkan adanya kekejangan pada otot, akibatnya gerakan tubuh menjadi terbatas dan lambat. Dampak dari kekejangan atau kekakuan yang dialami anak cerebral palsy tipe spastik diantaranya adalah hambatan dalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kemampuan otot, yaitu kemampuan motorik halus seperti dalam kegiatan bina diri dan belajar. Untuk mengembangkan kemampuan motorik halus pada siswa cerebral palsy tipe spastik dibutuhkan suatu metode atau aktivitas pembelajaran yang tepat agar kemampuan motorik halus yang dimiliknya dapat dikembangkan. Salah satunya dengan aktivitas kolase yang dilakukan guna melatih motorik halus anak, koordinasi mata dan tangan melalui sebuah aktivitas yang menyenangkan serta bermanfaat. Kolase merupakan teknik yang kaya akan aktivitas yang memungkinkan untuk mengembangkan keterampilan motorik halus terutama kelenturan dalam menggunakan jari-jarinya seperti merobek dan menempel. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas kolase berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan motorik halus pada siswa cerebral palsy tipe spastik kelas VII di SMPLB-D YPAC Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah Single Subject Research (SSR) dengan desain penelitian A-B-A. Teknik pengumpulan data melalui tes perbuatan dan teknik analisis data menggunakan persentase, dengan indikator mampu mengambil dan meletakkan benda dalam berbagai posisi, mampu memasang dan melepas resleting celana, serta mampu memasang dan melepas kancing baju. Hasil penelitian diperoleh mean level baseline 1 (A-1) sebesar 50,97%, mean level intervensi (B) sebesar 71,8% dan mean level baseline 2 (A-2) sebesar 85,29%. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa melalui aktivitas kolase dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada siswa cerebral palsy tipe spastik (MBY), terbukti dari kenaikan mean level pada setiap sesi. Hasil penelitian ini sekiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pendidik dalam pemilihan aktivitas pembelajaran pada anak cerebral palsy. Kata Kunci: Cerebral Palsy tipe spastik, Aktivitas Kolase, Motorik Halus
Item Description:http://repository.upi.edu/489/1/T_SDT_0901537_TITLE.pdf
http://repository.upi.edu/489/2/T_SDT_0901537_ABSTRACT.pdf
http://repository.upi.edu/489/3/T_SDT_0901537_TABLE%20OF%20CONTENT.pdf
http://repository.upi.edu/489/4/T_SDT_0901537_CHAPTER1.pdf
http://repository.upi.edu/489/5/T_SDT_0901537_CHAPTER2.pdf
http://repository.upi.edu/489/6/T_SDT_0901537_CHAPTER3.pdf
http://repository.upi.edu/489/7/T_SDT_0901537_CHAPTER4.pdf
http://repository.upi.edu/489/8/T_SDT_0901537_CHAPTER5.pdf
http://repository.upi.edu/489/9/T_SDT_0901537_BIBLIOGRAPHY.pdf
http://repository.upi.edu/489/10/T_SDT_0901537_APPENDIX.pdf