UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH KEMUKUS (Piper cubeba L.) TERHADAP BAKTERI METHICILLIN RESISTANT Staphylococcus aureus

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dosis dapat menimbulkan masalah resistensi terhadap bakteri infeksi. Hal tersebut terjadi pada bakteri Staphylococcus aureus sebagai flora normal pada kulit manusia. Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) muncul sebagai patogen nosokomial endemik da...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Elysa Meilani Faradina, - (Author)
Format: Book
Published: 2020-05-15.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dosis dapat menimbulkan masalah resistensi terhadap bakteri infeksi. Hal tersebut terjadi pada bakteri Staphylococcus aureus sebagai flora normal pada kulit manusia. Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) muncul sebagai patogen nosokomial endemik dan prevalensi infeksi yang disebabkannya meningkat secara drastis. Akibat yang disebabkan oleh bakteri ini diantaranya furunkel, impetigo, osteomyelitis, tonsilitis, bronkhitis, pneumonia, endokarditis, meningoensefalitis, sampai sepsis. Oleh sebab itu, penelitian mengenai penemuan obat yang berasal dari bahan alami untuk menangani kasus resistensi bakteri perlu dilakukan. Kemukus (Piper cubeba L.) memiliki kandungan senyawa fenolik yang terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dengan mekanisme mendenaturasi protein di dinding sel bakteri dan lignan dengan mekanisme menghambat fungsi membran sel. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aktivitas antibakteri dari ekstrak buah kemukus terhadap strain bakteri MRSA menggunakan metode Disc Diffusion Assay (DDA), Minimum Inhibitory Concentration (MIC), Minimum Bactericidal Concentration (MBC) dan Time Kill Assay. Hasil uji DDA membuktikan bahwa 1% ekstrak buah kemukus memiliki aktivitas antibakteri kategori kuat terhadap bakteri MRSA 172918, MRSA 176104 dan MRSA 178449 serta memiliki aktivitas antibakteri yang sedang terhadap bakteri MRSA ATCC 700699. Aktivitas penghambatan ekstrak pada konsentrasi MIC 1,25 mg/ml terhadap bakteri MRSA 172918 dan MRSA 178349, serta konsentrasi MIC 2,50 mg/ml terhadap bakteri MRSA 176104 dan MRSA ATCC 700699. Sedangkan konsentrasi MBC sebesar 2,50 mg/ml pada bakteri MRSA 172918 dan sebesar 5,00 mg/ml terhadap bakteri lainnya. Hasil Time Kill Assay membuktikan bahwa ekstrak buah kemukus memiliki sifat daya mematikan dengan variasi waktu dan konsentrasi yang berbeda-beda pada masing-masing bakteri. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah kemukus berpotensi menjadi agen antibakteri bakteriostatik terhadap bakteri MRSA. Kata kunci: Antibakteri, Antibiotik, Buah Kemukus, MRSA, Resistensi
Item Description:http://repository.upi.edu/49148/1/S_BIO_1606664_Title.pdf
http://repository.upi.edu/49148/4/S_BIO_1606664_Chapter%201.pdf
http://repository.upi.edu/49148/5/S_BIO_1606664_Chapter%202.pdf
http://repository.upi.edu/49148/6/S_BIO_1606664_Chapter%203.pdf
http://repository.upi.edu/49148/7/S_BIO_1606664_Chapter%204.pdf
http://repository.upi.edu/49148/8/S_BIO_1606664_Chapter%205.pdf
http://repository.upi.edu/49148/3/S_BIO_1606664_Appendix.pdf