RESPONS EKSPLAN DAUN DAN PUCUK HANJELI (Coix lacryma-jobi L.) YANG DIKULTUR PADA MEDIUM MS DENGAN PENAMBAHAN KINETIN, NAA, DAN 2,4-D
Hanjeli merupakan tanaman yang sudah dikenal lama oleh masyarakat lokal di Indonesia. Saat ini hanjeli merupakan tanaman palawija yang mulai ditinggalkan. Hanjeli bermanfaat sebagai tanaman pangan dan memiliki kandungan protein yang lebih besar dibandingkan dengan beras, oleh karena itu hanjeli perl...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2020-08-14.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Hanjeli merupakan tanaman yang sudah dikenal lama oleh masyarakat lokal di Indonesia. Saat ini hanjeli merupakan tanaman palawija yang mulai ditinggalkan. Hanjeli bermanfaat sebagai tanaman pangan dan memiliki kandungan protein yang lebih besar dibandingkan dengan beras, oleh karena itu hanjeli perlu dibudidayakan. Hanya saja propagasi biji tidak dapat tumbuh pada saat kekurangan air dan kulit biji hanjeli yang keras sehingga sering kali mengalami dormansi. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut dengan melakukan perbanyakan secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons in vitro eksplan daun dan pucuk hanjeli budidaya yang ditanam pada medium MS dengan kombinasi ZPT 2,4-D, kinetin, dan NAA. Eksplan yang digunakan adalah daun dan pucuk hanjeli yang berusia 3 minggu. Medium yang digunakan adalah medium Murashige dan Skoog dengan penambahan zat pengatur tumbuh kinetin, NAA, dan 2,4-D pada kondisi gelap. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa eksplan daun tidak dapat menginduksi tunas adventif. Eksplan daun hanya memberikan respons terinduksinya kalus pada kombinasi C (2,0 mg/L kinetin, 0,8 mg/L NAA, dan 0,3 mg/L 2,4-D). Eksplan pucuk berhasil menginduksi tunas adventif pada Kombinasi E (1,5 mg/L kinetin, 1,0 mg/L NAA, dan 0,3 mg/L 2,4-D) sebanyak 8,33%, kombinasi H (2,0 mg/L kinetin, 1,0 mg/L NAA, dan 0,4 mg/L 2,4-D) sebesar 16,67% dan kalus pada kombinasi B (1,5 mg/L kinetin, 1,0 mg/L NAA, dan 0,3 mg/L 2,4-D) sebanyak 8,33%. Penelitian ini dilakukan saat masa pandemi covid 19 sehingga muncul beberapa masalah yang mengakibatkan hasil penelitian menjadi tidak maksimal. Adlay is a plant that has been known for a long time by local communities in Indonesia. Currently Adlay is a palawija plant which has begun to be abandoned. Adlay is useful as a food crop and has a greater protein content compared to rice, therefore adlay needs to be cultivated. It's just that seed propagation cannot grow when there is a lack of water and hard hanjeli seed shells which often dormant. One way to overcome this is by propagation in vitro. The aim of this study was to find out the in vitro response of explant leaf and shoot hanjeli cultivation grown on MS medium with a combination of ZPT 2,4-D, cinetine, and NAA. The explants used were adlay leaf and shoots which were 3 weeks old. The medium used is Murashige and Skoog medium with the addition of growth regulators cinetine, NAA, and 2,4-D in dark conditions. The results of this study indicate that leaf explants cannot induce adventitious shoots. Leaf explants only respond to callus induction in combination C (2.0 mg/L cinetine, 0.8 mg/L NAA, and 0.3 mg/L 2,4-D). The shoot explants successfully induced adventitious shoots in combination E 1,5 mg/L cinetine, 1,0 mg/L NAA, dan 0,3 mg/L 2,4-D as much as 8,33%, combination H (2.0 mg / L cinetine, 1.0 mg/L NAA, and 0.4 mg / L 2,4-D) as much as 16.67% and callus in combination B (1.5 mg/L cinetine, 1.0 mg/L NAA, and 0.3 mg/L 2,4-D) as much as 8.33%. This research was conducted during the covid pandemic 19 so that several problems emerged that resulted in research results being not optimal. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/51680/1/S_BIO_1600798_Title.pdf http://repository.upi.edu/51680/2/S_BIO_1600798_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/51680/3/S_BIO_1600798_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/51680/4/S_BIO_1600798_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/51680/6/S_BIO_1600798_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/51680/5/S_BIO_1600798_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/51680/7/S_BIO_1600798_Appendix.pdf |