PENGARUH KONSENTRASI 2,4-D DAN MACAM EKSPLAN PADA INDUKSI KALUS HANJELI (Coix lacryma-jobi L.) DALAM MEDIUM N6
Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) adalah tanaman dari suku Poaceae yang memiliki potensi sebagai obat herbal. Kandungan fitokimia hanjeli telah banyak diteliti dari ekstraksi bagian tanamannya secara langsung. Pemanfaatan hanjeli dapat dimaksimalkan melalui teknik in vitro, yaitu induksi kalus. Penelit...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2020-08-19.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) adalah tanaman dari suku Poaceae yang memiliki potensi sebagai obat herbal. Kandungan fitokimia hanjeli telah banyak diteliti dari ekstraksi bagian tanamannya secara langsung. Pemanfaatan hanjeli dapat dimaksimalkan melalui teknik in vitro, yaitu induksi kalus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi kalus yang diinduksi dari daun dan pucuk Coix lacryma-jobi L. Eksplan yang digunakan adalah helaian daun, daun yang masih menggulung, dan pucuk Coix lacryma-jobi L. Eksplan dikultur dalam media dasar N6 dengan penambahan zat pengatur tumbuh 2,4-D konsentrasi 4 ppm, 4,5 ppm, dan 5 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksplan helaian daun di seluruh konsentrasi 2,4-D hanya memberikan respons daun mengangkat namun tidak ada pembentukan kalus. Eksplan daun yang masih menggulung dan pucuk yang dikultur dalam media dasar N6 dengan penambahan konsentrasi 2,4-D sebanyak 5 ppm berhasil terinduksi menjadi kalus. Karakteristik dari kalus yang berhasil terinduksi adalah kalus memiliki warna putih dengan tekstur kompak. Pada bulan ke-5 setelah penanaman, kalus pada eksplan pucuk beregenerasi menjadi organ baru yang diduga adalah tunas. Kalus yang berhasil terinduksi pada penelitian ini sebanyak 3,33% pada eksplan daun yang masih menggulung dan 13,33% pada eksplan pucuk. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian zat pengatur tumbuh 2,4-D secara tunggal dengan konsentrasi 4 ppm, 4,5 ppm, dan 5 ppm masih kurang optimum dalam menginduksi kalus dari tanaman hanjeli. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/51758/8/S_BIO_1605005_Tittle.pdf http://repository.upi.edu/51758/2/S_BIO_1605005_Chapter%201.pdf http://repository.upi.edu/51758/3/S_BIO_1605005_Chapter%202.pdf http://repository.upi.edu/51758/4/S_BIO_1605005_Chapter%203.pdf http://repository.upi.edu/51758/5/S_BIO_1605005_Chapter%204.pdf http://repository.upi.edu/51758/6/S_BIO_1605005_Chapter%205.pdf http://repository.upi.edu/51758/7/S_BIO_1605005_Appendix.pdf |