IMPLEMENTASI MODEL ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG AKTIVITAS EKONOMI DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Serang 13)

• Main Author: Siti Sarah Sa'diah, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2020-08-18.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/51812/1/S_PGSD_1604418_Title.pdf; http://repository.upi.edu/51812/2/S_PGSD_1604418_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/51812/3/S_PGSD_1604418_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/51812/4/S_PGSD_1604418_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/51812/5/S_PGSD_1604418_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/51812/6/S_PGSD_1604418_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/51812/7/S_PGSD_1604418_Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General); LB1501 Primary Education

IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki peranan yang sangat esensial di Sekolah Dasar untuk siswa untuk bisa mengenal, memahami serta memposisikan dirinya dalam kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Namun, bersumber pada hasil wawancara bersama guru kelas IV A di SDN Serang 13, realita yang ada menunjukkan rendahnya hasil pembelajaran IPS siswa, dengan nilai rata-rata 61 pada penilaian tengah semester (PTS) jauh dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yakni 75. Siswa memiliki kesulitan dalam memahami apa yang mereka dapatkan dari suatu konsep baru yang disajikan guru, salah satunya mengenai aktivitas ekonomi. Padahal untuk bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ditemui di kemudian hari, siswa harus memiliki kemampuan dalam pemahaman. Rendahnya hasil belajar siswa kelas IV disebabkan oleh pembelajaran yang konvensional, dan kurang variatif. Berdasarkan permasalahan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana cara untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dengan mengoptimalkan model Advance Organizer dalam proses pembelajaran IPS SD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model spiral Kemmis & McTaggart yang memiliki empat tahap yakni; perencanaan, pelaksanaan, observasi/pengamatan dan refleksi yang dilaksanakan dalam dua siklus penelitian. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengimplementasikan model advance organizer pada pembelajaran IPS mampu meningkatkan Pemahaman Siswa kelas IV SDN Serang 13 tentang aktivitas ekonomi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil peningkatan Pemahaman Siswa, dengan nilai rata-rata pada siklus I adalah 70.75 lalu mengalami peningkatan di siklus II menjadi 78.75 atau jika di persentasekan keberhasilan pada siklus I sebesar 68.60% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 76.09%. Social studies is a science that has a very essential role in elementary schools for students to get to know, understand and position themselves in their environment. Based on the interviews with IV A teachers at SDN Serang 13, the reality shows the low learning outcomes of social studies, with an average rating of 61 in the midterm far from the minimum completeness criteria that is set 75. Students have difficulty in understanding what they get from a new concept presented by the teacher which is about economic activity, it caused by conventional learning that less varied. Based on the above problems, researchers are interested in conducting research on how to improve students' understanding abilities by optimizing the Advanced Organizer model in the learning process of social studies. The method used in this research is classroom action research with the Kemmis & McTaggart spiral model which has four stages; planning, implementation, observation and reflection carried out in two research cycles. The results of the study indicate that by implementing an advanced organizer model in social studies learning can improve the understanding of the fourth grade students of SDN Serang 13 about economic activity. This can be seen from the results of increasing students' understanding of the concept, with an average value in cycle I was 70.75 and then increased in cycle II to 78.75 or if the percentage of success in cycle I was 68.60% and increased in cycle II to 76.09%.