PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA MATERI GAYA MAGNET (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Jatimulya II dan SDN Jatimulya III Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka)

Pada proses pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran IPA, seorang guru harus mempunyai tujuan tidak hanya sekedar memberikan teori-teori tetapi seorang guru juga harus mempunyai tujuan mengembangkan sikap ilmiah siswa, mengembangkan sikap kritis, mengembangkan cara berpikir logis, dan lain-lain....

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Basri, Mohamad Hasan (Author)
Format: Book
Published: 2013-06-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pada proses pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran IPA, seorang guru harus mempunyai tujuan tidak hanya sekedar memberikan teori-teori tetapi seorang guru juga harus mempunyai tujuan mengembangkan sikap ilmiah siswa, mengembangkan sikap kritis, mengembangkan cara berpikir logis, dan lain-lain. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan dilakukan pada kelas eksperimen (SDN Jatimulya II) dan kelas kontrol (SDN Jatimulya III). Model pembelajaran inkuiri umumnya merupakan salah satu model yang cocok untuk diterapkan pada pembelajaran IPA di SD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran secara konvensional terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi gaya magnet serta untuk mengetahui perbedaan pengaruh di antara keduanya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di Gugus 2 kecamatan Kasokandel kabupaten Majalengka, sedangkan untuk sampelnya yaitu siswa kelas V SDN Jatimulya II dan SDN Jatimulya III. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes kemampuan berpikir kritis, dan lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi kinerja guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Tahapan-tahapan dalam penelitian ini di antaranya yaitu melakukan pretes-perlakuan-postes. Dari hasil pretes siswa diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan awal siswa pada kelas kontrol dan siswa pada kelas eksperimen, hal ini terlihat dari hasil perhitungan uji-t yang memperoleh nilai sebesar 0,899 atau lebih besar daripada
Item Description:http://repository.upi.edu/5259/1/s_pgsd_kelas_0904015_title.pdf
http://repository.upi.edu/5259/2/s_pgsd_kelas_0904015_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/5259/3/s_pgsd_kelas_0904015_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/5259/4/s_pgsd_kelas_0904015_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/5259/5/s_pgsd_kelas_0904015_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/5259/6/s_pgsd_kelas_0904015_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/5259/7/s_pgsd_kelas_0904015_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/5259/8/s_pgsd_kelas_0904015_bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/5259/9/s_pgsd_kelas_0904015_appendix.pdf