HIPERREALITAS KOREAN WAVE DALAM TREN KECANTIKAN TERHADAP DEKONSTRUKSI MASKULINITAS DI KALANGAN PENGGEMAR KOREA DI BANDUNG

ABSTRAK Fenomena Korean Wave tidak hanya berkisar pada drama, film dan musik saja. Fenomena ini juga berhasil mengajak penggemar untuk mengkonsumsi produk dan tren kecantikan Korea di dunia nyata. Uniknya, Korean Wave menegaskan bahwa kecantikan tidak harus selalu milik perempuan. Perbedaan budaya i...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ananda Wahidah, - (Author)
Format: Book
Published: 2020-08-31.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_52936
042 |a dc 
100 1 0 |a Ananda Wahidah, -  |e author 
245 0 0 |a HIPERREALITAS KOREAN WAVE DALAM TREN KECANTIKAN TERHADAP DEKONSTRUKSI MASKULINITAS DI KALANGAN PENGGEMAR KOREA DI BANDUNG 
260 |c 2020-08-31. 
500 |a http://repository.upi.edu/52936/1/T_PESOS_1706408_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/52936/2/T_PESOS_1706408_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/52936/3/T_PESOS_1706408_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/52936/4/T_PESOS_1706408_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/52936/5/T_PESOS_1706408_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/52936/6/T_PESOS_1706408_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/52936/7/T_PESOS_1706408_Appendix.pdf 
520 |a ABSTRAK Fenomena Korean Wave tidak hanya berkisar pada drama, film dan musik saja. Fenomena ini juga berhasil mengajak penggemar untuk mengkonsumsi produk dan tren kecantikan Korea di dunia nyata. Uniknya, Korean Wave menegaskan bahwa kecantikan tidak harus selalu milik perempuan. Perbedaan budaya ini mengarahkan penggemar pada ideologi baru, yang menghasilkan pemaknaan ulang mengenai kecantikan dan makna maskulinitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pembentukan hiperrealitas yang terjadi dalam Korean Wave melalui tren kecantikan terhadap dekonstruksi maskulinitas di kalangan Penggemar Bandung. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Wawancara mendalam dilakukan dengan penggemar Korea, anggota Hansamo (Komunitas Korea Bandung), dan anggota cover dance (peniru tarian) Korea di Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pertama, penggemar Korea berhasil merepresentasikan penampilan idol Korea dari dunia simulacra ke dalam dunia nyata, mendobrak citra lama sebagai sosok yang acuh, dan mengganti dengan citra baru yang peduli akan penampilan melalui penggunaan produk kecantikan Korea. Kedua, aktor dan idol Korea menggeser pandangan maskulinitas tradisional di kalangan penggemar. Ketiga, penilaian subjektif penggemar pada citra laki-laki Korea menghasilkan karakteristik maskulinitas baru yang dikemas dengan unsur kkotminam (lelaki cantik, imut, cute dan sexy). Keempat, hasil representasi tren kecantikan Korea kedalam kehidupan sehari-hari memunculkan dampak positif bagi kalangan penggemar Korea Bandung seperti memberi peluang usaha, menambah penghasilan, dan memberikan pengetahuan seputar dunia kecantikan, dan dampak negatif seperti membuat penggemar lebih konsumtif, waktu luang yang tidak produktif, serta memunculkan pro-kontra dari orang disekitarnya. ABSTRACT Korean Wave phenomenon does not only revolve around drama, film, and music. This phenomenon has also succeeded in inviting fans to consume Korean beauty products and trends in the real life. Uniquely, Korean Wave emphasizes that beauty doesn't always belong to women. This cultural differences lead fans to a new ideology, which results in a re-understanding of beauty and the meaning of masculinity. This research aims to analyse the process of forming hyperreality occuring in Korean Wave through the trend of beauty in the deconstruction of masculinity among Bandung fans. This qualitative research uses a phenomenological approach. In-depth interviews with Korean fans, Hansamo members (Korean community Bandung), and dance cover members in Bandung. The results showed that: First, Korean fans succeeded in representing the appearance of Korean idols from the simulacra world into the real world, breaking down old image as a different person, and replace it with a new one that cares about appearance through the use of Korean beauty products. Second, Korean actors and idols shift the traditional view of masculinity among fans. Third, subjective appraisal of fans on the image of Korean males produces a new characteristic of masculinity packed with kkotminam elements (beautiful, cute, and sexy men). Fourth, the result of Korean beauty trend representation into daily life have positive impacts such as providing business opportunities, increasing income, and providing knowledge about the world of beauty, and negative impacts such as making fans more consumptive, wasted time, and bring up the pros and cons of people around them. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a H Social Sciences (General) 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/52936/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/52936  |z Link Metadata