POTRET MASYARAKAT URBAN DALAM ANTOLOGI PUISI DI ATAS VIADUCT

ABSTRAK Penelitian ini didasari oleh fenomena masyarakat urban bahwa kompleksitas budaya urban menyebabkan Bandung telah berubah contohnya sungai Cikapundung yang kini terdapat banyak sampah, jarang terdengar tembang-tembang Sunda, pesawahan yang telah menjadi perumahan, dan banyaknya prostitusi yan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ersha Agustiani, - (Author)
Format: Book
Published: 2020-08-19.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:ABSTRAK Penelitian ini didasari oleh fenomena masyarakat urban bahwa kompleksitas budaya urban menyebabkan Bandung telah berubah contohnya sungai Cikapundung yang kini terdapat banyak sampah, jarang terdengar tembang-tembang Sunda, pesawahan yang telah menjadi perumahan, dan banyaknya prostitusi yang tersebar di daerah-daerah kota Bandung. Potret masyarakat urban tersebut terdapat pada beberapa puisi dalam antologi puisi Di Atas Viaduct seperti keempat puisi yang berjudul "Priangan Si Derita" karya Acep Iwan Saidi, "Kota Kita" karya Remy Sylado, "Variasi Parijs Van Java" karya Soni Farid Maulana, dan "Sajak Bandung Nan (Teu) Disayang" karya Rohyati Sofyan. Teknik pengumpulan data yaitu studi kepustakaan. Penelitian ini dianalisis menggunakan ilmu semiotika Morris dan sosiologi karya sastra. Hasil dari penelitian ini yaitu pemaknaan keempat puisi menggunakan analisis semiotika, dan potret masyarakat urban kota Bandung yaitu kerusakan ekologi, transformasi gaya hidup, individualisasi, prostitusi, kemiskinan, kesenjangan sosial, dan segresi keruangan. Kata kunci: Puisi, semiotika, potret masyarakat urban, kota Bandung ABSTRACT This research is based on the phenomenon of urban society that the complexity of urban culture has caused Bandung to change, for example the Cikapundung river which has a lot of rubbish, rarely heard Sundanese songs, rice fields that have become housing, and prostitution which are spread in Bandung city areas. The portrait of urban society can be found in several poems in the poetry anthology Di Atas Viaduct such as the four poems entitled "Priangan Si Derita" by Acep Iwan Saidi, "Kota Kita" by Remy Sylado, "Variasi Parijs Van Java" by Soni Farid Maulana, and "Bandung Nan (Teu) Disayang" by Rohyati Sofyan. Data collection techniques are literature studies. The research was analyzed using the semiotic science of Morris and sociology of literary works. The results of this study were the use of the four poems using semiotics analysis, and portraits of urban society are ecological damage, lifestyle transformation, individualization, prostitution, poverty, social inequality, and spatial segregation. Keywords: Poetry, semiotics, portraits of urban communities, Bandung
Item Description:http://repository.upi.edu/53164/1/S_BSI_1601374_Title.pdf
http://repository.upi.edu/53164/2/S_BSI_1601374_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/53164/3/S_BSI_1601374_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/53164/4/S_BSI_1601374_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/53164/5/S_BSI_1601374_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/53164/6/S_BSI_1601374_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/53164/7/S_BSI_1601374_Appendix.pdf