Pengembangan Instrumen Penilaian Diri Berbasis Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Tingkat Sekolah Menengah Atas
Pelaksanaan penilaian sikap perlu mendapat perhatian karena hampir semua guru belum maksimal dalam menggunakan teknik penilaian yang sebenarnya, sehingga dalam memperoleh nilai afektif guru menggunakan caranya sendiri-sendiri. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu profil instrumen pe...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2020-07-29.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pelaksanaan penilaian sikap perlu mendapat perhatian karena hampir semua guru belum maksimal dalam menggunakan teknik penilaian yang sebenarnya, sehingga dalam memperoleh nilai afektif guru menggunakan caranya sendiri-sendiri. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu profil instrumen penilaian diri, perancangan instrumen penilaian diri berbasis pendidikan karakter, dan hasil validasi ahli terhadap instrumen penilaian diri berbasis pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan mengacu pada model pengembangan Hannafin dan Peck. Dalam penelitian ini, produk yang dihasilkan berupa instrumen penilaian diri berbasis pendidikan karakter dengan skala diferensial semantik. Data dikumpulkan dengan cara wawancara, studi dokumen dan angket. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman serta uji validitas ahli. Simpulan pada penelitian adalah kondisi dan potensi awal sangat memungkinkan dan mendukung untuk dilakukan pengembangan intrumen penilaian diri berbasis pendidikan karakter. Proses pengembangan dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu studi pendahuluan, desain instrumen, pengembangan instrumen, dan revisi produk. Instrumen yang dihasilkan berupa instrumen penilaian diri berbasis pendidikan karakter dengan skala diferensial semantik. Instrumen tersebut berisi 99 pernyataan yang tersebar dalam beberapa sikap. Butir pernyataan tersebut mencerminkan sikap jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab. Instrumen penilaian diri yang dihasilkan tersebut memiliki tiga buah pasangan kata bipolar, yaitu sulit >< mudah, tidak yakin >< yakin, dan tidak pernah >< sering. Instrumen ini akan mengukur sikap siswa dalam kegiatan berbicara dan menulis baik dari segi isi bicara dan tulisan serta tata cara berbicara dan menulis. Instrumen penilaian diri yang dikembangkan mendapatkan hasil sangat valid untuk digunakan dalam penilaian sikap siswa pada keterampilan berbicara dan menulis dengan rata-rata 4.033. Rata-rata tersebut menunjukkan bahwa instrumen penilaian diri berbasis sikap sudah layak untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/53260/2/S_IND_1606222_Title.pdf http://repository.upi.edu/53260/3/S_IND_1606222_Chapter%201.pdf http://repository.upi.edu/53260/4/S_IND_1606222_Chapter%202.pdf http://repository.upi.edu/53260/5/S_IND_1606222_Chapter%203.pdf http://repository.upi.edu/53260/6/S_IND_1606222_Chapter%204.pdf http://repository.upi.edu/53260/7/S_IND_1606222_Chapter%205.pdf http://repository.upi.edu/53260/8/S_IND_1606222_Appendix.pdf |