MODEL PEMBELAJARAN PENGEMAS AWAL (ADVANCE ORGANIZER) DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM SEJARAH DI SEKOLAH DASAR YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KRONOLOGIS DALAM RANGKA MENGEMBANGKAN ASPEK BERPIKIR KESEJARAHAN

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kesenjangan antara tuntutan Kurikulum 1994 dengan kondisi pembelajaran di sekolah dasar. Di satu sisi Kurikulum Sejarah Sekolah Dasar menuntut ketercapaian tujuan substansial dan tujuan proses, sedangkan di lain pihak implementasi kurikulum tersebut terkesan di...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hansiswany Kamarga, - (Author)
Format: Book
Published: 2000-04-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kesenjangan antara tuntutan Kurikulum 1994 dengan kondisi pembelajaran di sekolah dasar. Di satu sisi Kurikulum Sejarah Sekolah Dasar menuntut ketercapaian tujuan substansial dan tujuan proses, sedangkan di lain pihak implementasi kurikulum tersebut terkesan dilakukan seadanya. Kondisi ini didasari masih rendahnya kemampuan guru untuk mengembangkan pembelajaran di dalam kelas. Model pembelajaran Advance Organizers dipilih sebagai model untuk mengembangkan pembelajaran sejarah di sekolah dasar. Seberapa tinggi efektivitas model tersebut dan bagaimana relevansinya untuk kajian bidang sejarah merupakan permasalahan penelitian ini. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa pengembangan mode! pembelajaran Advance Organizers dalam rangka mengembangkan aspek berpikir kesejarahan yang pada gilirannya meningkatkan mutu implementasi kurikulum sejarah sekolah dasar. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan. Secara garis besar tahapan penelitian ini meliputi (a) prasurvey, yakni mengidentifikasi profil pembelajaran sejarah yang sedang beijalan, (b) hasil identifikasi digunakan sebagai dasar mengembangkan model pembelajaran Advance Organizers yang diujicobakan hingga siap pakai, dan (c) model pengembangan diuji validasi untuk memperoleh tingkat efektivitas model terhadap perbaikan kualitas pembelajaran. Selama model diuji cobakan, dilakukan modifikasi terutama penyesuaian terhadap implementasi model untuk murid tingkat sekolah dasar yang memiliki karakteristik berada dalam fase-fase perkembangan, dan penyesuaian terhadap kebutuhan perbaikan kinerja, guru. Uji coba dilakukan pada sekolah dasar berkualifikasi kurang aengan asumsi jika pada sekolah yang demikian model pengembangan dapat diimplementasikan maka model tersebut juga seyogyanya dapat diterapkan untuk sekolah-sekolah dengan kualifikasi di atasnya. Hasil uji coba memperlihatkan perbaikan hasil belajar murid dan perbaikan kinerja guru. Uji validasi dilakukan pada 3 (tiga) sekolah dengan kualifikasi sekolah yang dianggap baik, sedang, dan kurang, dan penelitian dikembangkan dengan cara eksperimen yakni membandingkan pembelajaran yang diimplementasikan melalui model pembelajaran Advance Organizers (KE) dengan pembelajaran secara konvensional (KK). Hasil uji validasi diperoleh tingginya hasil prestasi belajar murid dan secara signifikan berbeda bila dibandingkan dengan hasil pretest (« < .0001) maupun dengan hasil kelompok kontrol (« S .0001). Temuan ini menghasilkan kesimpulan bahwa model pembelajaran Advance Organizers efektif untuk meningkatkan prestasi belajar murid (dalam hal ini mengembangkan proses berpikir kesejarahan), relevan digunakan dalam mata pelajaran sejarah, dan efektif pula untuk memperbaiki kinerja guru, sehingga dapat dikatakan model pembelajaran Advance Organizers cukup efektif untuk memperbaiki kualitas pembelajaran sejarah. Hasil penelitian ini memiliki implikasi praktis dan teoritis bagi pengembangan kurikulum. Implikasi praktis di antaranya palunya ditumbuhkan kemauan garu antuk memperbaiki kineija dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran, dan perlunya dilakukan sosialisasi model pembelajaran Advance Organizers sebagai salah satu alternatif; sedangkan implikasi teoritis mengarah kepada efektivitas pembelajaran yang dapat dicapai jika terjadi proses konstruksi dan rekonstruksi struktur kognitif, jika menggunakan pendekatan sistem, jika difasilitasi oleh langkah-langkah pembelajaran yang terstruktur, dan jika disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Kata kunci :
Item Description:http://repository.upi.edu/53605/1/D_PK_979803_Appendix.pdf
http://repository.upi.edu/53605/2/D_PK_979803_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/53605/3/D_PK_979803_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/53605/4/D_PK_979803_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/53605/5/D_PK_979803_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/53605/6/D_PK_979803_Table_Of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/53605/7/D_PK_979803_Chapter5.pdf