PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN CARA BROKEN TRIANGLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP HUKUM BACAAN NUN MATI/TANWIN DAN MIM MATI: Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Tunanetra Kelas VII Di SLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya

Berdasarkan identifikasi masalah melalui pengamatan dan pengalaman peneliti selama ini, bahwa peserta didik tunanetra kelas VII SLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam menerima informasi dari luar dirinya. Sehingga peserta didik tunanetra sulit memahami...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Afandi, Asri Muliani (Author)
Format: Book
Published: 2013-08-21.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Berdasarkan identifikasi masalah melalui pengamatan dan pengalaman peneliti selama ini, bahwa peserta didik tunanetra kelas VII SLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam menerima informasi dari luar dirinya. Sehingga peserta didik tunanetra sulit memahami dalam pembelajaran yang sarat dengan konsep abstrak, pembelajaran yang digunakan dalam belajarnya sebagian besar guru agama selalu menggunkaan metode ceramah, peserta didik tunanetra mengalami kejenuhan dalam pembelajaran. Sehingga mendapatkan nilai rata-rata keberhasilan selama satu tahun terakhir dalam pembelajaran topik hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati hanya mencapai angka 5 sampai 6. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan pemahaman konsep pada peserta didik tunanetra kelas VII di SLB Negeri Tamansari Kota Tasikmalaya diperlukan upaya pengembangan dengan memilih dan menerapkan model pembelajaran tertentu yang sekaligus dapat menghasilkan peningkatan dalam pemahaman konsep pada peserta didik tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Istilah dalam bahasa Inggris dikenal Classroom Action Research (CAR). Instrumen penelitian yang digunakan dalam PTK ini antara lain observasi, tes dan wawancara. Setelah melakukan refleksi dengan cara menganalisis pembelajaran ternyata proses pembelajaran pada siklus I walaupun terjadi peningkatan hasil belajar ternyata siswa masih kesulitan dalam memahami pelajrannya sedangkan pada siklus II terjadi perubahan, dimana situasi pembelajaran sebelumnya siswa kurang aktif, maka setelah mengadakan perbaikan pembelajaran muncul situasi pembelajaran yang aktif serta adanya peningkatan dalam hasil pembelajaran. Dari hasil observasi peneliti dan siswa didapat hasil bahwa seluruh aspek nampak dalam pembelajaran dengan hasil yang baik, hal ini mengindikasikan terjadinya peningkatan keterlibatan guru dan siswa dalam pembelajaran. Kata kunci: Pembelajaran Kontekstual, Broken Triangle, Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati, Anak Tunanetra.
Item Description:http://repository.upi.edu/543/1/S_PLB_0902679_TITLE.pdf
http://repository.upi.edu/543/2/S_PLB_0902679_ABSTRACT.pdf
http://repository.upi.edu/543/3/S_PLB_0902679_TABLE%20OF%20CONTENT.pdf
http://repository.upi.edu/543/4/S_PLB_0902679_CHAPTER1.pdf
http://repository.upi.edu/543/5/S_PLB_0902679_CHAPTER2.pdf
http://repository.upi.edu/543/6/S_PLB_0902679_CHAPTER3.pdf
http://repository.upi.edu/543/7/S_PLB_0902679_CHAPTER4.pdf
http://repository.upi.edu/543/8/S_PLB_0902679_CHAPTER5.pdf
http://repository.upi.edu/543/9/S_PLB_0902679_BIBLIOGRAPHY.pdf
http://repository.upi.edu/543/10/S_PLB_0902679_APPENDIX.pdf