KAJIAN STRUKTUAL-SEMIOTIK NOVEL MERAHNYA MERAH KARYA IWAN SIMATUPANG DAN MODEL PEMBELAJARANNYA

enelitian ini bertolak dari dua masalah pokok, yaitu teori pengkajian sastra dan pengejaran sastra. Walaupun Kedua bidang Ilmu Itu berkembang sangat pesat, tetapi tujuan pengajaran sastra di sekolah-sekolah belum juga mencapai sasaran yang dinginkan. Artinya, belum mampu meningkatkan kemampuan siswa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Koeslita, - (Author)
Format: Book
Published: 2002-11-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:enelitian ini bertolak dari dua masalah pokok, yaitu teori pengkajian sastra dan pengejaran sastra. Walaupun Kedua bidang Ilmu Itu berkembang sangat pesat, tetapi tujuan pengajaran sastra di sekolah-sekolah belum juga mencapai sasaran yang dinginkan. Artinya, belum mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi Karya sastra. Berdasarkan permasalahan pokok tersebut, penulis merasa terdorong untuk mengadakan penelitian, dengan memilih tema dengan Judul Kajian Struktural-Semiotik Novel Merahnya Merah Karya Iwan Simatupang dan Model Pembelajarannya. Tujuan penelitian ini difokuskan pada uji coba model pembelajaran novel dengan menggunakan pengkajian struktural-semiotik. Berkenaan dengan dengan hal tersebut, secara khusus tujuan penelitian Ini dirumuskan sebagai berikut (1) Mengetahui proses pembelajaran melalui pelaksanaan model pembelajaran novel dengan menggunakan pengkajian struktural-semlotik yang dilaksanakan di kelas eksperimen; (2) Memperoleh gambaran kemampuan apresiasi siswa terhadap novel Marahnya Merah dengan menggunakan pengkajian struktural-semiotik. Metode yang digunakan sehubungan dengan uji cooa model tersebut, yaitu metode Quasi Eksperimen one Group Pretest-Postest Design- Uji coba dilakukan pada kelas eksperimen kelompok tunggal, dengan desain sebagal berikut (1) Pretes dilaksanakan pada siswa sampel sebelum diberikan perlakuan (X); (2) Perlakuan (X), berupa proses pelaksanaan model pembelajaran novel dengan menggunakan pengkajian struktural-semlotik dilaksanakan sebanyak sembilan kail pertemuan; (3) Postes dilakukan setelah proses pelaksanaan perlakuan berakhir. Variabel penelitian pada pelaksanaan eksperimen Ini, terdiri dari variabel bebas, yaitu model pembelajaran novel dengan menggunakan pengkajian struktural-semlotik; variabel terikat, berupa kemampuan siswa dalam mengapresiasi novel, sebagal hasil belajar dan variabel kontrol, yaitu validitas soal, waktu pelaksanaan tes, dan pengalaman mengerjakan soal. Teknik penelitian, penelitian Ini menggunakan dua Jenis teknik, yaitu (1) teknik tes, digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan model pembelajaran yang dlujlcobaksn. Tes dilaksanakan dua kail sebagai pretes dan postes. (2) Teknik Obeservasl, digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan model pembelajaran yang diujicobakan. Instrumen pengumpul data dan Instrumen perlakuan merupakan dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian Ini. Instrumen pengumpul data menggunakan tes apresiasi novel dalam bentuk tes objektif. Tes dilaksanakan dua kali, yaitu pretes, sebagal tes pengetahuan awal dan postes sebagai tes pengetahuan akhir. Instrumen perlakuan yang digunakan, yaitu program satuan pembelajaran dalam bentuk model pembelajaran novel dengan menggunakan pengkajian struktural-semiotik. Sebelum instrumen tes tersabut diujikan pada kelas sampel, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen pada kelas yang dipandang memiliki kemampuan yang homogen dengan kelas sampel. Hasil uji coba tersebut dianalisis guna menentukan validitas dan reliabilitas tes tersebut. Analisis data yang dilakukan terhadap proses pelaksanaan uji coba model, diperoleh kadar aktivitas dan kreativitas siswa pada setiap pertemuan dengan rata-rata cukup baik. (1) Kadar aktivitas dan kreativitas pelaksanaan diskusi dalam sembilan kali pertemuan, kategori cukup - sangat baik mencapai rata-rata 52% atau rata-rata 21 dari 40 siswa menunjukkan aktivitas dan kreativitasnya dengan baik. (2) Kadar aktivitas dan kreativitas yang ditunjukkan dari berbagal perilaku siswa pada pelaksanaan pembelajaran novel pada sembilan kali pertemuan, kategori cukup - sangat baik mencapai angka rata-rata, 77,4% atau rata-rata 31 peserta menunjukkan perilaku positif. Analisis data yang dilakukan terhadap hasil uji coba berupa tes, pertama tes kelompok A. yaitu nilai pretes dan postes terdapat selisih kenalkan nilai rata-rata 6,4, berasal dari Tp,1= 61,5 dan Tp 2 = 67,9 dan kedua, tes kelompok B, yaitu nilai pretes dan postes Jenis tes kemampuan apresiasi novel dalam fungsinya sebagal pengukur variabel bebas, melalui novel Merahnya Merah yang diujicobakan dalam perlakuan, terdapat selisih kenalkan nilai rata-rata 11,51, berasal dari Te.1= 60,65 dan Te.2 = 72,17. Dari hasil perhitungan uji normalltas sebaran nilai untuk masing-masing ubahan diperoleh nilai Chi-Kuadrat sebagal berikut Tp.1 = 11,13 < 11.3 ; Tp 2 = 15,70 < 16,9; Te.1 = 4,45 < 4,49; Te.2 = 8,52 < 16,9, Keempat data nilai tersebut bedistribusi normal. Pengujian hipotesis secara statistik yang dilakukan dapat dideskripsikan sebagal berikut (1) Hipotesis pertama diterima. Dengan demikian dapat ditafsirkan bahwa perlakuan yang diterapkan memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan siswa dalam mengapresiasi novel. (2) hipotesis Kedut, diterima Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa periakuan yang diterapkan memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan siswa dalam mengapresiasi novel Merahnya Merah.(3) Hipotesis ketiga, diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran novel dengan menggunakan pengkajian struktural-semlotik cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasi novel. Kemampuan siswa dalam mengapresiasi masing-masing aspek novel, menunjukkan persentase keberhasilan dan Jumlah siswa yang mencapai taraf baik, sebagal berikut (1) Aspek tema dikuasai 55% atau 22 orang siswa; (2) aspek Plot, dikuasai 77% atau 31 orang peserta; (3) aspek penokohan, dikuasai 70% atau 26 orang siswa; (4) aspek I atar,dikuasai 77,5% atau 31 orang siswa; dan (5) aspek sudut pandang, dikuasai 77,6% atau 31 orang siswa. Dari pencapaian kemampuan siswa mengapresiasi masing-masing aspek di atas, maka kefektifan model pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut (1) Efektivitas model pembelajaran dalam hubungannya dengan tujuan kurikulum mencapai daya serap 67.66%; (2) Efektivitas model pembelajaran dalam hubungannya dengan kemampuan siswa mengapresiasi novel mencapai 75%. Hal ini berarti 30 dari 40 orang siswa telah mencapai kemampuan apresiasi yang baik. Dengan demikian, maka Mode / Pembelajaran Novel dengan Pendekatan Pengkajian Struktural - Semiotik, dapat diandalkan dalam pembelajaran apresiasi sastra.
Item Description:http://repository.upi.edu/54799/1/T_BIND_009551_Table_of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/54799/2/T_BIND_009551_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/54799/3/T_BIND_009551_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/54799/4/T_BIND_009551_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/54799/5/T_BIND_009551_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/54799/6/T_BIND_009551_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/54799/7/T_BIND_009551_Appendix.pdf