PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA RAGAM LISAN GURU DAN MURID DALAM KBM BAHASA INDONESIA DI-SD-MI GUGUS BINA WJBEP (WEST JAVA BASIC EDUCATION PROJECT) KECAMATAN CIKALONG KABUPATEN TASIKMALAYA

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk. Kemajemukan itu terdapat juga dalam bidang bahasa. Akibat dari masyarakat itu, masyarakat Indonesia termasuk masyarakat dwibahasawan bahkan multibahasawan. Guru dan murid SD-MI gugus bina WJBEP (West Java Basic Education Project) Kecamatan Cika...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Mahbub Hadimusa Wikarta, - (Author)
Format: Book
Published: 2002-10-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_54802
042 |a dc 
100 1 0 |a Mahbub Hadimusa Wikarta, -  |e author 
245 0 0 |a PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA RAGAM LISAN GURU DAN MURID DALAM KBM BAHASA INDONESIA DI-SD-MI GUGUS BINA WJBEP (WEST JAVA BASIC EDUCATION PROJECT) KECAMATAN CIKALONG KABUPATEN TASIKMALAYA 
260 |c 2002-10-01. 
500 |a http://repository.upi.edu/54802/1/T_BIND_009558_Table_of_Content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/54802/2/T_BIND_009558_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/54802/3/T_BIND_009558_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/54802/4/T_BIND_009558_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/54802/5/T_BIND_009558_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/54802/6/T_BIND_009558_Bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/54802/7/T_BIND_009558_Appendix.pdf 
520 |a Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk. Kemajemukan itu terdapat juga dalam bidang bahasa. Akibat dari masyarakat itu, masyarakat Indonesia termasuk masyarakat dwibahasawan bahkan multibahasawan. Guru dan murid SD-MI gugus bina WJBEP (West Java Basic Education Project) Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya merupakan pencerminan dari masyarakat dwibahasawan karena dalam berkomunikasinya lebih dari satu bahasa yang dipergunakan. Kedwibahasaan yang merupakan akibat kemajemukan masyarakat tersebut di atas, teijadi pada guru dan murid di SD-MI gugus bina WJBEP Kecamatan Cikalong. Bagaimana sebenarnya penggunaan bahasa Indonesia ragam lisan guru dan murid SD-MI gugus bina WJBEP Kecamatan Cikalong pada waktu melakukan kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia? Hal inilah yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan bahasa Indonesia ragam lisan guru dan murid dalam KBM Bahasa Indonesia di gugus bina WJBEP Kecamatan Cikalong, ditinjau dari segi interferensi, campur kode, dan alih kode. Penelitian ini merupakan studi deskriptif kualitatif terhadap bahasa Indonesia ragam lisan guru dan murid SD-MI dalam KBM Bahasa Indonesia. Sumber datanya berupa penggunaan bahasa Indonesia ragam lisan, yaitu ketika guru dan murid melakukan KBM Bahasa Indonesia. Sumber sampel ini dipilih atas dasar pertimbangan latar belakang kedwibahasaan guru dan murid. Penentuan sumber sampel yaitu kelas lima dari delapan sekolah karena kelas tersebut dalam KBM sudah sepenuhnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, sedangkan kelas satu sampai dengan kelas tiga di gugus sekolah ini menggunakan bahasa pengantar bahasa daerah (Sunda) dan kelas empat masa peralihan penggunaan bahasa pengantar bahasa Sunda ke dalam bahasa pengantar bahasa Indonesia. Pengumpulan data penggunaan bahasa ragam lisan ini dilakukan dengan perekaman bahasa dan kuesioner untuk guru. Jadi, dalam menjaring data pada peristiwa berbahasa digunakan alat perekam dan jawaban kuesioner. Teknik pengolahan data dilakukan dengan studi analisis deskriptif dengan menggunakan landasan teori-yang berhubungan dengan ilmu kedwibahasaan. Ragam bahasa lisan guru dan murid di SD-MI gugus bina WJBEP memiliki karakteristik tersendiri. Ragam bahasa lisan guru dan murid ini terjadi gejala interferensi, campur kode, dan alih kode. Munculnya gejala semacam ini disebabkan oleh fungsi sosial guru dan murid, yaitu berbahasa daerah yang sama. Gejala bahasa yang ditimbulkan oleh guru dapat direspon baik oleh murid atau sebaliknya, yaitu gejala bahasa yang ditimbulkan oleh murid dapat direspon guru. Akibat fungsi sosial dapat pula menimbulkan gejala campur kode dan alih kode ke dalam bahasa daerah sebagai penjelas kata atau kalimat bahasa Indonesia, sehingga gejala yang ditimbulkan terjadi dengan sengaja. Di samping itu, ada pula gejala ditimbulkan disengaja karena sulit mencari kata dalam bahasa Indonesia karena pembendaharaan kata bahasa Indonesia kurang, sedangkan gejala interferensi, campur kode, dan alih kode yang diucapkan tidak disengaja karena kebiasaan guru dan murid sehari-hari, yaitu menggunakan bahasa daerah (Sunda) 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
690 |a P Philology. Linguistics 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/54802/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/54802  |z Link Metadata