KETERBACAAN ISI, KEBEBASAAN, DAN BUDAYA DI DALAM CERITA PENDEK OLEH SISWA SMA
Salah satu penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra adalah tingginya kebergantungan guru pada buku paket Bahasa Indonesia. Kuantitas dan kualitas materi ajar sastra dalam buku tersebut tidak memadai. Untuk meningkatkan daya apresiasi sastra pada siswa, guru harus menggunak...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2004-09-01.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Salah satu penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra adalah tingginya kebergantungan guru pada buku paket Bahasa Indonesia. Kuantitas dan kualitas materi ajar sastra dalam buku tersebut tidak memadai. Untuk meningkatkan daya apresiasi sastra pada siswa, guru harus menggunakan bahan ajar di luar buku paket tersebut. Penelitian ini menggambarkan cerita pendek (cerpen) sebagai bahan ajar apresiasi sastra yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa SMA. Fokus penelitian adalah struktur isi, kebahasaan, dan budaya di dalam cerita pendek, serta keterbacaan ketiga aspek tersebut oleh siswa SMA. Pendekatan struktural digunakan untuk menganalisis isi, kebahasaan, dan budaya di dalam delapan cerpen pilihan tim Kompas. Untuk menentukan kesesuaiannya sebagai bahan ajar dilakukan uji keterbacaan ketiga aspek tersebut pada siswa/siswi kelas XI SMA Negeri 26 Bandung dengan teknik tes Informal Reading Inventory (IRI). Pada umumnya alur pada cerpen pilihan tim Kompas cenderung rumit bahkan absurd. Ini terjadi pada oeipen Derabat (D), Nasib Seorang Pendengar Setia (NSPS), Mata yang Indah (Mi;, Jejak Tanah (JT), Drupadi Seda (DS), dan Waktu Nayla (WN). Alur yang agak sederhana hanya terdapat pada cerpen Jakarta Sunyi Sekali Malam Ini (JSSMI), dan Ode untuk Sebuah KTP (OSK). Masyarakat modern perkotaan di Jawa merupakan latar yang paling dominan (NSPS, JSSMI, JT, WN, dan OSK). Sedikit cerpen berlatar masyarakat tradisional pedesaan (D, dan MI). Di samping tokoh manusia, ada juga tokoh burung (D, dan MI), jenasah (JT), dan wayang (DS). Cerpen pilihan tim Kompas bertema sosial mistis-supranatural (D, MI, JT, dan DS), sosial-psikologis (NSPS, JKSSMI, WN, dan OSK). Bahasa di dalam cerpen-cerpen pilihan Kompas cenderung formal (baku dan sopan), mencerminkan masyarakat terpelajar dan terdidik. Beberapa kosa kata bahasa daerah (Jawa) dan serapan atau asli bahasa asing (Inggris) sering muncul (JT, JSSMI, OSK). Budaya masyarakat modem perkotaan, tradisional pedesaan melatarbelakangi dan terungkap di dalam cerpen-cerpen pilihan Kompas. Cerpen pilihan tim Kompas sesuai atau cocok sebagai bahan ajar apresiasi sastra di SMA. Di samping karakteristik isi, kebahasaan, dan budaya seperti dipaparkan di atas, secara keseluruhan tingkat keterbacaan ketiga aspek tersebut berkisar 40 - 60 %. Menurut Rankin & Culhan teks dengan tingkat keterbacaan tersebut cocok sebagai bahan ajar (instructional level). Keterbacaan alur, tema, kosa kata bermakna konotatif, kosa kata serapan dan asli bahasa asing cenderung rendah sehingga siswa perlu mendapat banyak latihan dan bimbingan dari guru pengajar dalam menganalisis hal atau unsur-unsur tersebut. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/55223/1/T_BIND_019554_Table_of_Content.pdf http://repository.upi.edu/55223/2/T_BIND_019554_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/55223/3/T_BIND_019554_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/55223/4/T_BIND_019554_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/55223/5/T_BIND_019554_Chapter4a.pdf http://repository.upi.edu/55223/6/T_BIND_019554_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/55223/7/T_BIND_019554_Bibliography.pdf http://repository.upi.edu/55223/8/T_BIND_019554_Appendix.pdf |