GEJALA INTERFERENSI DAN CAMPUR KODE DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA RAGAM LISAN PADA PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA OLEH GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI GABUSWETAN INDRAMAYU

Judul penelitian di atas dilatarbelakangi oleh keberadaan guru-guru sekolah dasar di Gabuswetan yang dwibahasa. Masyarakat yang dwibahasa akan mengalami kontak bahasa. Peristiwa kontak bahasa akan melahirkan interferensi. Fokus masalah dan tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran besarnya : 1...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Anang Kartiwa, - (Author)
Format: Book
Published: 2002-08-05.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Judul penelitian di atas dilatarbelakangi oleh keberadaan guru-guru sekolah dasar di Gabuswetan yang dwibahasa. Masyarakat yang dwibahasa akan mengalami kontak bahasa. Peristiwa kontak bahasa akan melahirkan interferensi. Fokus masalah dan tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran besarnya : 1) Interferensi kosakata, frasa, dan struktur klausa bahasa Jawa dalam penggunaan bahasa Indonesia ragam lisan 2) Interferensi kosakata, frasa, dan struktur klausa bahasa Sunda dalam penggunaan bahasa Indonesia ragam lisan. 3) Campur kode kosakata bahasa Jawa dalam penggunaan bahasa Indonesia ragam lisan. 4) Campur kode kosakata bahasa Sunda dalam penggunaan bahasa Indonesia ragam lisan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desktriptif analitis dengan teknik perekaman bahasa Indonesia guru-guru sekolah dasar dan teknik wawancara. Sumber data penulisan ini 27 orang guru sekolah dasar di Gabuswetan. Teknik menganalisis data dilakukan sebagai berikut : (1) Mentranskripsi- kan rekaman bahasa guru, (2) Mengidentifikasi data; (3) Mengklasifikasi data; (4) Menganalisis data, (5) Mentabulasikan data, (6) Menafsirkan hasil analisis data, dan (7) Menyimpulkan. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Jumlah data yang diproduksi oleh 27 orang responden adalah 6567 buah 2) Interferensi kosakata bahasa Jawa berjumlah 102 buah, berarti 41,94 persen Jadi, setiap responden melakukan interferensi kosakata bahasa Jawa sebesar 1,55 persen 3) Interferensi frasa bahasa Jawa berjumlah 30 buah, berarti 12,33 persen. Jadi, setiap responden melakukan interferensi frasa bahasa Jawa sebesar 0,46 persen. 4) Interferensi struktur klausa bahasa Jawa berjumlah 23 buah berarti 9,46 persen. Jadi interferensi struktur klausa bahasa Jawa yang dilakukan oleh setiap responden sebesar 0,35 persen. 5) Interferensi kosakata bahasa Sunda berjumlah 50 buah. berarti 20,56 persen. Jadi, setiap responden melakukan interferensi kosakata bahasa Sunda sebesar 0,76 persen. 6) Interferensi frasa bahasa Sunda berjumlah 16 buah, berarti 6,58 persen. Jadi, setiap responden melakukan interferensi bahasa Sunda sebesar 0,24 persen. 7) Interferensi struktur klausa bahasa Sunda berjumlah 11 buah, berani 4,52 persen. Jadi, setiap responden melakukan interferensi kosakata bahasa Sunda sebesar 0,17 persen. 8) Campur kode kosakata bahasa Jawa berjumlah 70 buah, berarti 28,78 persen. Jadi, setiap responden melakukan campur kode bahasa Jawa sebesar 1,07 persen.
Item Description:http://repository.upi.edu/55233/1/T_BIND_095555_Table_of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/55233/2/T_BIND_095555_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/55233/3/T_BIND_095555_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/55233/4/T_BIND_095555_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/55233/5/T_BIND_095555_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/55233/6/T_BIND_095555_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/55233/7/T_BIND_095555_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/55233/8/T_BIND_095555_Appendix.pdf