MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA BERBASIS BACAAN DAN PEMBACA : Studi Tentang Bacaan Narasi Dan Eksposisi Dan Tentang Pembaca Siswa SLTP

Masalah di dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan model pembelajaran membaca yang mampu meningkatkan kemampuan membaca siswa. Yang melatarbelakanginya adalah pertama kegiatan ilmu dan budaya sulit dilakukan tanpa menggunakan bahasa secara tertulis, yaitu membaca dan menulis. Kedua, keny...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Maman Suryaman, - (Author)
Format: Book
Published: 2001-05-19.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_55359
042 |a dc 
100 1 0 |a Maman Suryaman, -  |e author 
245 0 0 |a MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA BERBASIS BACAAN DAN PEMBACA : Studi Tentang Bacaan Narasi Dan Eksposisi Dan Tentang Pembaca Siswa SLTP 
260 |c 2001-05-19. 
500 |a http://repository.upi.edu/55359/1/T_BIND_949647_Table_of_Content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/55359/2/T_BIND_949647_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/55359/3/T_BIND_949647_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/55359/4/T_BIND_949647_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/55359/5/T_BIND_949647_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/55359/6/T_BIND_949647_Chapter4b.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/55359/7/T_BIND_949647_Bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/55359/8/T_BIND_949647_Appendix.pdf 
520 |a Masalah di dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan model pembelajaran membaca yang mampu meningkatkan kemampuan membaca siswa. Yang melatarbelakanginya adalah pertama kegiatan ilmu dan budaya sulit dilakukan tanpa menggunakan bahasa secara tertulis, yaitu membaca dan menulis. Kedua, kenyataan menunjukkan bahwa kemampuan baca siswa Indonesia masih sangat rendah. Laporan IEA (1992) menunjukkan bahwa siswa SD berada pada urutan ke-26 dari 27 negara yang diteliti dalam hal kemampuan baca. Untuk memecahkan masalah tersebut dikembangkan model pembelajaran membaca yang sesuai dengan hakikat membaca, yakni proses membaca menyangkut bacaan, pembaca, dan proses membaca. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Tahap-tahap yang dilalui adalah (i) studi pendahuluan berupa studi kualitatif untuk meneliti model pembelajaran membaca yang dikembangkan guru, analisis bahan bacaan pada buku pelajaran, dan analisis kurikulum Bahasa Indonesia dan berupa studi kuantitatif untuk meneliti pembaca dan kesesuaian antara bacaan dengan pembaca siswa SLTP di Kabupaten dan Kota Bandung; (2) pengembangan model pembelajaran membaca berbasis bacaan dan pembaca; dan (3) pengujian validasi model pengembangan. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa kegagalan dalam pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran membaca selama ini disebabkan oleh pendekatan yang digunakan tidak difokuskan pada upaya penciptaan kemampuan/keterampilan komunikatif. Pembelajaran membaca dilakukan melalui pendekatan satu arah. Siswa diminta untuk membaca bacaan, mengerjakan latihan, dan diakhiri dengan membahas hasil keija siswa. Model demikian sangat tidak relevan dengan tingkat kepentingan siswa belajar membaca. Yang diperlukan siswa adalah bagaimana agar mereka menjadi pembaca yang handal. Berkenaan dengan bahan bacaan diperoleh temuan bahwa bahan bacaan belum dirancang secara memadai. Hal ini tampak dari rendahnya keterbacaan bahan bacaan. Berkenaan dengan pembaca tampak bahwa masih rendahnya kegiatan membaca, penguasaan aspek bahasa, kemampuan mengidentifikasi struktur karangan, serta kemampuan memahami isi bacaan. Faktor-faktor tersebut secara bivariat saling mempengaruhi. Hasil uji validasi secara keseluruhan menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan yang signifikan dalam hal kegiatan membaca, keterbacaan bahan bacaan, penguasaan bahasa (kosakata baca dan kalimat), kemampuan mengidentifikasi komposisi karangan (kemampuan mengidentifikasi kalimat utama, organisasi karangan, dan jenis karangan) siswa. Artinya, perlakuan yang diberikan kepada siswa melalui model pembelajaran membaca berbasis bacaan dan pembaca memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum mendapatkan perlakuan melalui model ini. Dengan demikian, model pembelajaran membaca berbasis bacaan dan pembaca terbukti efektif untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran membaca. Implikasi hasil penelitian ini adalah implikasi praktis berupa kemauan penyusun buku untuk menyediakan bahan bacaan yang memadai, keseriusan guru untuk menjadikan pembelajaran membaca sebagai payung pembelajaran bahasa dan mengembangkannya sesuai dengan hakikat membaca, dan pensosialisasian model pembelajaran membaca berbasis bacaan dan pembaca sebagai alternatif pembelajaran membaca yang berkualitas. Implikasi teoretis menyangkut efektivitas pembelajaran membaca. Pembelajaran ini akan efektif bila didasarkan pada bacaan yang memadai, baik bahasa maupun struktur karangan); sesuai dengan perkembangan kognitif pembaca; serta langkah-langkah pembelajaran yang ter-struktur melalui pendekatan komunikatif. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/55359/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/55359  |z Link Metadata