PENGELOLAAN PRAKTEK INDUSTRI : Pengembangan Pengelolaan praktek Industri JTB-FPTK UPI Dalam Bidang Rekayasa Kontruksi Dengan Input Komperatif Dari JTS-ITB dan ITENAS

Perkembangan pendidikan keguruan (vocational éducation) sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi, sehingga wajar bila proses pendidikan teknologi keguruan berorientasi pasar (jnarket oriented). Kenyataan menunjukan bahwa partisipasi aktif masyarakat industri bermitrakeija sekolah-indus...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Zainuddin, - (Author)
Format: Book
Published: 1996-10-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Perkembangan pendidikan keguruan (vocational éducation) sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi, sehingga wajar bila proses pendidikan teknologi keguruan berorientasi pasar (jnarket oriented). Kenyataan menunjukan bahwa partisipasi aktif masyarakat industri bermitrakeija sekolah-industri sangat rendah, hanya sebesar 10 % (World Bank, 1995). Berangkat dari perbedaan ini maka fokus penelitian adalah mengkaji berbagai faktor kelemahan dan potensi serta kedudukan praktek industri dalam konteks teori, termasuk alternatif pengembangannya. Tujuan dan manfaat penelitian ini mengangkat konsep pengelolaan praktek industri sebagai antisipasi tuntutan proses pendidikan teknologi dan kejuruan di tingkat perguruan tinggi.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan segala persyaratannya. Sumber data utama adalah praktikan terpilih di lokasi proyek industri, termasuk unsur pendukung yaitu pembimbing, koordinator praktek, site manajer, pimpro, mandor, dan principal/ owner. Penelitian ini dianalisis dengan fungsi-fungsi pengelolaan (perencanaan, pelaksanaan dan penilaian), teori apprenticeship dan teori manajemen proyek dengan pendekatan network analysis.Dengan proses analisis data kualitatif ditemukan beberapa konsep pendukung pengelolaan praktek industri. Mutu pengelolaan praktek industri didasarkan pada pembinaan pembimbing, koordinator praktek, site manajer dan fasilitas di proyek. Hal ini diwujudkan melalui hubungan keijasama, kesadaran dan tanggung] awab membina praktikan, merumuskan pedoman keija, koordinasi tugas, mitra kerja yang saling menguntungkan, serta pengawasan dan penilaian yang seimbang. Meminimalkan faktor-faktor kendala melalui keterbukaan dan musyawarah antara unsur pembina praktikan agar tumbuh motivasi keija. Kedudukan dan proses praktek industri mengikuti konsep pengelolaan parsial (¡Ktrtial management). Karakteristik pengelolaan parsial tidak mengutamakan pembinaan praktikan secara bersama, tetapi dilakukan terpisah (parsial) dan terpenting bahwa proses praktek industri tidak boleh berhenti.Implikasinya, apabila kegiatan praktek industri berdasarkan pengelolaan parsial yang ditopang rasa tanggung jawab, dapat melahirkan adaptabilitas, keijasama, koordinasi tugas, pembinaan dan penilaian yang kesemuanya itu dapat meningkatkan mutu keterampilan serta mendptakan efisiensi kerja. Pengelolaan parsial tetap memiliki arti signifikan apabilaunsur pembina praktek industri mempunyai kesadaran dan motivasi dengan tugasnya. Namun konsep pengelolaan parsial sekarang ini belum banyak memperbaiki mutu praktek industri sesuai tujuan dan harapan praktikan serta masyarakat pendidikan.
Item Description:http://repository.upi.edu/55958/1/D_ADPEND_9133405_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/55958/2/D_ADPEND_9133405_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/55958/4/D_ADPEND_9133405_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/55958/3/D_ADPEND_9133405_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/55958/5/D_ADPEND_9133405_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/55958/6/D_ADPEND_9133405_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/55958/7/D_ADPEND_9133405_bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/55958/8/D_ADPEND_9133405_appendix.pdf