KREATIVITAS DAN ORANG-ORANG KREATIF DALAM LAPANGAN KEILMUAN : Profil Kehidupan Dan Pisikologis Para Ilmuan Yunior dan Senior Di Indonesia Serta Implikasinya Bagi Pendidikan dan Bimbingan

Manusia yang kreatif dan inovatif adalah dua di antara lebih dari dua puluh sifat manusia Indonesia yang berkualitas menurut Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1968, yang seyogyanya dikembangkan melalui pendidikan. Bagaimanakah amanat rakyat tersebut diwujudkan? Apakah yang harus dilakukan oleh...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dedi Supriadi, - (Author)
Format: Book
Published: 1989-05-02.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Manusia yang kreatif dan inovatif adalah dua di antara lebih dari dua puluh sifat manusia Indonesia yang berkualitas menurut Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1968, yang seyogyanya dikembangkan melalui pendidikan. Bagaimanakah amanat rakyat tersebut diwujudkan? Apakah yang harus dilakukan oleh dunia pendidikan untuk menghasilkan manusia yang kreatif dan inovatif? Mengapa kedua sifat tersebut perlu dikembangkan? Benarkah keduanya dapat dikembangkan melalui intervensi-intervensi sistematis pendidikan? Demikianlah rangkaian pertanyaan muncul.Satu hal yang jelas, bahwa dunia pendidikan tidak dapat mengelak dari tugas itu. Sebagai sektor yang paling strategis peranannya dalam upaya pengembangan sumber daya manusia, pendidikan dituntut untuk mampu merangsang kreativitas (termasuk di dalamnya inovasi) para peserta didik. Bahkan, jika ditempatkan dalam konteks perkembangan kebudayaan [dan peradaban sebagai wujud fisiknya], inti dari misi kesejarahan pendidikan tersimpul dalam kreativitas. Melalui kreativitas itulah manusia memberikan isi, bobot, makna, dan corak terhadap kehidupannya; sebab gerak kehidupan ini sendiri mengimplikasikan kreativitas. Dalam kaitan ini pulalah terletak raisan d'etre dari pendidikan untuk pengembangan kreativitas, baik melalui jalur formal, nonformal, maupun informal.Benar, ada yang skeptis terhadap kemampuan dunia pendidikan untuk menjangkau kreativitas, karena kreativitas dianggap sebagai suatu hal yang terjadi semata-mata karena kebetulan. Anggapan yang cenderung pesimistis dan bahkan fatalistis ini memandang bahwa
Item Description:http://repository.upi.edu/55976/1/D_BK_641_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/55976/2/D_BK_641_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/55976/3/D_BK_641_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/55976/4/D_BK_641_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/55976/5/D_BK_641_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/55976/6/D_BK_641_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/55976/7/D_BK_641_bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/55976/8/D_BK_641_appendix.pdf