STANDAR KUALITAS KOMPETENSI KONSELOR PROPESIONAL : Studi Pengembangan Setandar Kopetensi Di Lingkungan Pakar Konseling Pengaruh Tinggi Negeri dan Konselor SMA Negeri

Banyak ketidakpuasan pengguna layanan konseling ditujukan pada kinerja konselor dan guru pembimbing di lapangan. Penelitian terdahulu umumnya mendukung fenomena tersebut dengan menemukan fakta sebagian orang tua (38%) belum mengakui signifikansi dari eksistensi program BK karena alasan kurang profes...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Abdul Murad, - (Author)
Format: Book
Published: 2005-02-18.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_56033
042 |a dc 
100 1 0 |a Abdul Murad, -  |e author 
245 0 0 |a STANDAR KUALITAS KOMPETENSI KONSELOR PROPESIONAL : Studi Pengembangan Setandar Kopetensi Di Lingkungan Pakar Konseling Pengaruh Tinggi Negeri dan Konselor SMA Negeri 
260 |c 2005-02-18. 
500 |a http://repository.upi.edu/56033/1/D_BK_009868_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56033/2/D_BK_009868_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56033/3/D_BK_009868_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56033/4/D_BK_009868_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56033/5/D_BK_009868_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56033/6/D_BK_009868_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56033/7/D_BK_009868_bibliography.pdf 
520 |a Banyak ketidakpuasan pengguna layanan konseling ditujukan pada kinerja konselor dan guru pembimbing di lapangan. Penelitian terdahulu umumnya mendukung fenomena tersebut dengan menemukan fakta sebagian orang tua (38%) belum mengakui signifikansi dari eksistensi program BK karena alasan kurang profesionalnya para guru pembimbing dalam menjalankan tugas (Dedi Supriadi, 1990). Melalui studi pendahuluan penulis terhadap guru pembimbing di SMA Negeri IV dan SMA Negeri II di Medan, ditemukan sejumlah besar guru pembimbing yang menunjukkan perilaku kurang profesional dan diketahui bahwa mereka bukan berlatar belakang pendidikan BK, melainkan guru bidang studi yang diserahi tanggung jawab menyelenggarakan BK. Upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru pembimbing tersebut, antara lain melalui seminar, pelatihan. Namun hasilnya belum terukur, karena saat itu belum ada standar kompetensi. Proses perumusan/pemantapan standar masih berlangsung pada konvensi ABKIN X di Semarang tanggal 13-16 April 2005 hingga kini).Untuk mengendalikan mutu layanan konseling, dibutuhkan standar kompetensi untuk mengevaluasi sudah sampai dimana taraf yang dicapai dan seberapa tinggi kinerja yang diharapkan ditingkatkan. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk akhir standar kompetensi konselor profesional di Indonesia. Secara khusus, penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan bukti empirik tentang tingkat performansi aktual kompetensi konselor profesional, dan untuk mendeskripsikan tingkat ambang batas (threshold standards level) performansi konselor profesional.Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode R & D (Research and Developmenf) yang dikombinasi dengan teknik Delphi dan Benchmarking Study (proses menganalisis informasi performansi aktual dan standar ideal untuk perbaikan kualitas kinerja). Pendekatan R & D serta teknik Delphi diaplikasikan untuk menghasilkan standar akhir kompetensi konselor profesionai di Indonesia, sedangkan studi benchmark digunakan untuk memperoleh informasi empirik tentang tingkat pencapaian minimum yang diharapkan. Subyek penelitian adalah 64 konselor di 12 SMAN dan 30 pakar BK di perguruan tinggi yang diambil secara purposlve sampling di Kota Bandung, Malang, dan Padang. Data penelitian (data performansi aktual konselor dan pendapat pakar tentang kompetensi) dikumpulkan melalui instrumen kuesioner dan pedoman wawancara, dan dianalisis secara statistik nonparametrik. Analisis data dilakukan dengan menggunakan rata-rata (mean), frekuensi, persentase (mencari skor aktual dari skor ideal).Penelitian ini menghasilkan lima temuan, yaitu: (1) tingkat performansi aktual kompetensi konselor profesionai secara keseluruhan berada pada kategori cukup (67.61%); (2) tingkat performansi aktual kompetensi konselor profesional yang berlatar belakang pendidikan BK berada pada tingkat tinggi (70.13%), sedangkan yang berlatar belakang bukan BK berada pada tingkat cukup (63.67%); (3) kategorisasi kompetensi inti, spesifik, bersama serta rasionel pentingnya masing-masing dimensi kompetensi konselor profesional; (4) keadaan standar tingkat ambang batas; (5) standar akhir kompetensi konselor profesional. Temuan di atas bermakna bahwa kualitas kinerja kompetensi konselor profesional seyogianya dibenahi sesuai standar idealnya oleh (LPTK) Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN). Beberapa rekomendasi ditujukan pada LPTK dan ABKIN, para konselor maupun kepala sekolah dan peneiiti selanjutnya. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/56033/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/56033  |z Link Metadata