BIMBINGAN KONPREHENSIF MODEL BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH UMUM : Studi Pencarian Model Bimbingan Untuk Peningkatan Mutu dan Sistem Manajemen Layanan Bimbingan Dan Konseling Di Beberapa SMU Negeri Jawa Barat
Studi ini bertujuan menghasilkan sebuah model bimbingan yang layak diterapkan di Sekolah Menengah Umum (SMU) untuk meningkatkan mutu dan sistem manajemen layanan bimbingan dan konseling. Model bimbingan ini disebut Model Bimbingan Komprehensif.Model bimbingan ini dikembangkan baik secara konseptual...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
1998-05-01.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Studi ini bertujuan menghasilkan sebuah model bimbingan yang layak diterapkan di Sekolah Menengah Umum (SMU) untuk meningkatkan mutu dan sistem manajemen layanan bimbingan dan konseling. Model bimbingan ini disebut Model Bimbingan Komprehensif.Model bimbingan ini dikembangkan baik secara konseptual maupun empirik yang dilakukan dalam bentuk penelitian di SMUN 1 Majalengka, SMUN 2 Bandung, SMUN 5 Bandung, SMUN 1 Lembang, dan SMUN 1 Cisarua.Temuan akhir studi ini berupa model bimbingan komprehensif di SMU yang terdiri atas komponen-komponen: pengertian dan landasan filosofis, pandangan dan tugas bimbingan, kebutuhan siswa, tujuan bimbingan, bidang isi bimbingan, dan pendukung sistem.Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ini dapat meningkatkan mutu layanan bimbingan dan konseling, namun belum mampu mengoptimalkan sistem manajemen layanan bimbingan dan konseling. Adapun penyebab penting belum optimalnya sistem manajemen layanan bimbingan dan konseling adalah kurang dipers iapkannya secara terpadu mental dan kemampuan personel bimbingan dalam mengembangkan manajemen, materi dan strategi bimbingan, serta terbatasnya biaya dan fasi 1 itas bimbingan.Berdasarkan temuan-temuan di atas, model bimbingan komprehensif ini direkomendasikan untuk diterapkan di SMU dalam lingkup yang lebih luas dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi sekolah masing-masing. Untuk menerapkan model tersebut, terlebih dahulu perlu dipersiapkan kemampuan personel bimbingan terutama dalam kemampuan konseling, konsultasi, dan koordinasi. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/56247/1/D_BK_949825_abstract.pdf http://repository.upi.edu/56247/2/D_BK_949825_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/56247/3/D_BK_949825_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/56247/4/D_BK_949825_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/56247/5/D_BK_949825_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/56247/6/D_BK_949825_chapter4a.pdf http://repository.upi.edu/56247/7/D_BK_949825_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/56247/8/D_BK_949825_bibliography.pdf |