MODEL KOLABORASI PEMBIMBING DAN GURU DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN MULTIMODAL

Penguasaan keterampilan belajar tidak terjadi secara otomatis tetapi diperoleh melalui suatu proses latihan dengan desiplin waktu yang teratur. Di sekolah, bimbingan untuk mengembangkan keterampilan belajar siswa dilakukan melalui kegiatan belajar-mengajar oleh guru mata pelajaran di satu pihak dan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Gede Sedanayasa, - (Author)
Format: Book
Published: 2003-01-29.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_56342
042 |a dc 
100 1 0 |a Gede Sedanayasa, -  |e author 
245 0 0 |a MODEL KOLABORASI PEMBIMBING DAN GURU DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN MULTIMODAL 
260 |c 2003-01-29. 
500 |a http://repository.upi.edu/56342/1/D_BK_999867_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56342/6/D_BK_999867_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56342/4/D_BK_999867_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56342/2/D_BK_999867_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56342/7/D_BK_999867_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56342/3/D_BK_999867_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56342/5/D_BK_999867_bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56342/8/D_BK_999867_appendix.pdf 
520 |a Penguasaan keterampilan belajar tidak terjadi secara otomatis tetapi diperoleh melalui suatu proses latihan dengan desiplin waktu yang teratur. Di sekolah, bimbingan untuk mengembangkan keterampilan belajar siswa dilakukan melalui kegiatan belajar-mengajar oleh guru mata pelajaran di satu pihak dan melalui pemberian informasi tentang cara belajar yang efektif oleh pembimbing di pihak lain. Dalam pelaksanaannya kedua pihak berjalan sendiri-sendiri secara terpisah tanpa koordinasi dan ketjasama yang jelas. Pola layanan bimbingan seperti ini diperkirakan menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya penguasaan keterampilan belajar siswa. Temuan penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan belajar siswa rata-rata baru mencapai 65,66 persen. Dari sepuluh jenis keterampilan belajar yang diteliti malah ada satu keterampilan belajar yang tingkat pebguasaannya mencapai 41,66 persen.Untuk memperkecil kesenjangan antara dua pihak dan dalam upaya menumbuhkan pengertian dan kebersamaan secara mutualistis tentang konsep dan pelaksanaan bimbingan, maka dikembangkan model kolaborasi antara pembimbing dan guru dengan menerapkan pendekatan multimodal. Pendekatan ini mengembangkan fungsi-fungsi psikologis secara terintegrasi yang pelaksanaanya dilakukan secara bersama-sama oleh guru dan pembimbing melalui kegiatan belajar mengajar. Kolaborasi dilakukan mulai dari merancang pengembangan fungsi-fungsi psikologis siswa, menerapkan fungsi-fungsi tersebut dalam kegiatan belajar-mengajar dan bimbingan, dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar dan bimbingan.Studi ini dikembangkan dari tiga teori pokok yaitu teori yang berkaitan dengan pendekatan multimodal, keterampilan belajar dan teori konseling pehavior. Pendekatan multimodal mengembangkan berbagai fungsi psikologis dalam belajar yang meliputi, perilaku belajar, emosi, konsep diri, penginderaan, kesadaran berpikir, hubungan antarorang dan kesehatan. Teori keterampilan belajar mengacu kepada kemampuan untuk memperoleh dan memahami informasi serta kemampuan mengimplementasikan informasi yang diperoleh. Sementara teori konseling perilaku diterapkan dalam mengembangkan fungsi-psikologis melalui pengembangan keterampilan mendengarkan, membaca, mencatat, menggarisbawahi, membuat outline, mengorganisasi bahan, membuat kesimpulan, mengingat, membuat laporan serta keterampilan mengerjakan test Temuan penelitian menunjukkan bahwa model kolaborasi dengan pendekatan multimodal secara signifikan efektif meningkatkan penguasaan keterampilan belajar siswa. Atas dasar temuan ini, maka direkomendasikan kepada guru dan pembimbing dalam melaksanakan layanan bimbingan senantiasa mengembangkan pengertian dan kerjasama yang harmonis. Istilah kolaborasi diinterpretasikan dalam arti pemahaman konsep dan sikap dan tidak hanya dalam arti tindakan. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/56342/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/56342  |z Link Metadata