BIMBINGAN PERKEMBANGAN MODEL BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR : Studi Kearah Penemuan Model Bimbingan Pada Beberapa sekolah dasar Di Jawa Barat

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model bimbingan dan konseling di SD dan manual pelaksanaannya. Penemuan model bertolak dari karakteristik siswa, potensi lingkungan, kondisi aktual layanan bimbingan di SD, dan model bimbingan dan konseling yang ideal berdasarkan konsep-konsep bimbingan Penel...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ahman, - (Author)
Format: Book
Published: 1998-04-28.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_56435
042 |a dc 
100 1 0 |a Ahman, -  |e author 
245 0 0 |a BIMBINGAN PERKEMBANGAN MODEL BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR : Studi Kearah Penemuan Model Bimbingan Pada Beberapa sekolah dasar Di Jawa Barat 
260 |c 1998-04-28. 
500 |a http://repository.upi.edu/56435/1/D_BK_9333104_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56435/2/D_BK_9333104_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56435/3/D_BK_9333104_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56435/7/D_BK_9333104_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56435/8/D_BK_9333104_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56435/5/D_BK_9333104_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56435/6/D_BK_9333104_bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/56435/4/D_BK_9333104_appendix.pdf 
520 |a Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model bimbingan dan konseling di SD dan manual pelaksanaannya. Penemuan model bertolak dari karakteristik siswa, potensi lingkungan, kondisi aktual layanan bimbingan di SD, dan model bimbingan dan konseling yang ideal berdasarkan konsep-konsep bimbingan Penelitian dilakukan melalui tahapan perumusan model hipotetik, uji rasional model, implementasi model, dan perumusan model yang direkomendasikan. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada enam SD di Kodya Bandung. Selanjutnya penelitian dilaksanakan di Kodya Bandung, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Sumedang, masing-masing tiga SD. Responden yang dilibatkan sebanyak 997 siswa, 1038 orang tua murid, dan 84 orang guru SD. Sedangkan uji coba model dilaksanakan di SD Merdeka 5/II Bandung dan SD Sukaraja I Sumedang. Model Bimbingan dan Konseling Perkembangan di SD sebagai temuan studi ini mencakup unsur-unsur; (I) visi dan misi bimbingan dan konseling di SD, (2) tugas-tugas perkembangan dan kebutuhan anak SD sebagai dasar pengembangan program bimbingan, (3) tujuan layanan bimbingan dan konseling di SD, (4) bidang isi bimbingan, dan (5) pendukung sistem. Sedangkan manual mencakup manual layanan dasar bimbingan, manual layanan responsif, dan perencanaan individual. Temuan penelitian yang mendasari perumusan model akhir adalah: (l)tugas-tugas perkembangan siswa SD belum sepenuhnya tercapai; (2) lingkungan perkembangan siswa, baik di rumah maupun di sekolah secara fisik kondusif untuk pengembangan tugas perkembangan siswa, tetapi secara kualitas terdapat beberapa kendala antara lain kurangnya pengawasan orang tua, kerjasama sekolah dengan orang tua siswa kurang intensif, dan orientasi guru masih terfokus pada penyampaian materi pelajaran; (3) telah ada kegiatan-kegiatan di SD yang bermuatan bimbingan, namun dilaksanakan secara insidental, belum diprogram secara sistematis dan tertulis, belum ada dukungan guru pembimbing dan sarana-prasarana untuk pelaksanaan bimbingan, (4) implementasi layanan dasar bimbingan terpadu dalam KBM menjadikan murid lebih aktif belajar, lebih bergairah, mampu membina kerjasama, dan hasil belajar lebih baik, (5) implementasi layanan responsif mencakup bimbingan belajar bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam berhitung, bimbingan pribadi-sosial, dan "bimbingan belajar bagi siswa kelas unggulan; (6) layanan perencanaan individual yang diimplementasikan melalui buku Agenda Harianku memberikan dampak positif bagi kegiatan siswa dalam belajar-siswa menjadi lebih teratur dalam belajar, lebih berdisiplin- dan komunikasi guru dengan orang tua semakin erat; (7) penyelenggaraan kelas unggulan yang telah ada belum mencerminkan peran bimbingan, baru penambahan jam pelajaran, belum memberi peluang bagi anak untuk maju berkelanjutan, akibatnya siswa kelas unggulan cenderung jenuh belajar. Kekhasan model temuan penelitian ini adalah isi layanan bimbingan bersifat perkembangan, pelaksanaan layanan bimbingan terpadu dalam KBM, dan melibatkan kerjasama guru dengan orang tua. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/56435/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/56435  |z Link Metadata