MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA NEGERI BANDUNG MELALUI PENDEKATAN PENGAJUAN MASALAH
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa SLTP negeri di Bandung dalam mengajukan dan memecahkan masalah matematika melalui pendekatan pengajuan masalah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen tanpa kelas kontrol melalui randomized pretest-posttest comp...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2003-06-02.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa SLTP negeri di Bandung dalam mengajukan dan memecahkan masalah matematika melalui pendekatan pengajuan masalah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen tanpa kelas kontrol melalui randomized pretest-posttest comparison group design. Terdapat sebanyak 227 siswa dari 6 kelas pada 3 level sekolah, masing-masing sekolah level tinggi, sedang dan rendah ditetapkan sebagai subyek sampel melalui teknik stratified purposive random sampling. Selanjutnya, pada 3 kelas yang berbeda, masing-masing 1 kelas dari setiap level sekolah, diajar dengan pendekatan pengajuan masalah secara klasikal dan 3 kelas yang lain dengan cara kelompok. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan 3 macam instrumen, yaitu tes kemampuan pemahaman, pengajuan dan pemecahan masalah matematika. Setiap butir soal dari instrumen tersebut, dinyatakan telah memenuhi syarat validitas isi dan validitas muka serta reliabilitasnya masing-masing 0,68; 0,96 dan 0,62. Dari penelitian ini ditemukan bahwa; (I) setelah penerapan pendekatan pengajuan masalah, baik kemampuan siswa mengajukan maupun memecahkan masalah matematika masih tergolong rendah. Namun demikian, jika ditinjau dari level sekolah, maka pendekatan tersebut lebih baik jika diterapkan pada sekolah level sedang, dibandingkan dengan sekolah level tinggi dan level rendah, (2) kemampuan siswa memecahkan masalah matematika, yang soalnya diajukan oleh siswa lain atau siswa yang bersangkutan dan kelompoknya masing-masing, lebih baik pada sekolah level rendah dari pada dua level sekolah yang lain dan (3) peningkatan kemampuan siswa dalam mengajukan dan memecahkan masalah matematika lebih dominan ditentukan oleh cara pengelompokan belajar dari pada kemampuan pemahaman matematika siswa. Berkaitan dengan temuan di atas, direkomendasikan agar di dalam menerapkan pendekatan pengajuan masalah, guru lebih memperhatikan cara pengelompokan belajar siswa. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/56479/1/D_IPA_009811_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/56479/2/D_IPA_009811_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/56479/8/D_IPA_009811_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/56479/4/D_IPA_009811_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/56479/3/D_IPA_009811_chapter4a.pdf http://repository.upi.edu/56479/5/D_IPA_009811_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/56479/6/D_IPA_009811_bibliography.pdf http://repository.upi.edu/56479/7/D_IPA_009811_appendix.pdf |