PENGALAMAN BUDAYA GURU PAUD NON SUNDA DI BANDUNG JAWA BARAT

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengalaman budaya guru PAUD non Sunda di Bandung Jawa Barat. Berdasarkan latar belakang budaya guru PAUD non Sunda yang bekerja di sekolah yang menerapkan Rebo Nyunda, dikaitkan dengan asumsi bahwa budaya Sunda di Bandung menjadi sesuatu yang hegemoni...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rita Oktafil Marisa, - (Author)
Format: Book
Published: 2020-01-31.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_57374
042 |a dc 
100 1 0 |a Rita Oktafil Marisa, -  |e author 
245 0 0 |a PENGALAMAN BUDAYA GURU PAUD NON SUNDA DI BANDUNG JAWA BARAT 
260 |c 2020-01-31. 
500 |a http://repository.upi.edu/57374/1/T_PAUD_1707919_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/57374/2/T_PAUD_1707919_Chapter%201.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/57374/3/T_PAUD_1707919_Chapter%202.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/57374/4/T_PAUD_1707919_Chapter%203.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/57374/5/T_PAUD_1707919_Chapter%204.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/57374/6/T_PAUD_1707919_Chapter%205.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/57374/7/T_PAUD_1707919_Appendix.pdf 
520 |a Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengalaman budaya guru PAUD non Sunda di Bandung Jawa Barat. Berdasarkan latar belakang budaya guru PAUD non Sunda yang bekerja di sekolah yang menerapkan Rebo Nyunda, dikaitkan dengan asumsi bahwa budaya Sunda di Bandung menjadi sesuatu yang hegemoni dan barangkali ada pengalaman-pengalaman di luar budaya Sunda yang termarginalkan. Penelitian ini menggunakan teori multikulturalisme yang menekankan penghargaan dan penghormatan atas hak-hak minoritas dilihat dari segi etnis, agama, ras, seksual atau warna kulit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi. Pengambilan data fenomenologi dilakukan dengan wawancara secara mendalam kepada tiga responden dengan latar belakang budaya Jawa, Minang dan Betawi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa saat ini budaya modern dianggap sebagai budaya dominan sehingga keberadaan budaya-budaya tradisional seperti budaya Sunda mulai terancam. Budaya Sunda melakukan resistansi terhadap budaya modern dengan membuat program Rebo Nyunda. Namun sayangnya program Rebo Nyunda ini hanya sekedar selebrasi budaya. Karena dinilai tidak jelas budaya Sunda yang bagaimana yang harus dipelajari di PAUD sehingga pelaksanaannya menjadi sekedar simbolis belaka. Penelitian ini juga mengungkap bagaimana konstruksi liyan yang dilatar belakangi oleh adanya perbedaan budaya. Guru-guru PAUD non Sunda mengalami subtle rasisme karena adanya hubungan kekuasaan yang tidak seimbang diantara guru Sunda dan guru non Sunda. Guru PAUD non Sunda terutama Jawa karena logat medoknya memperkuat untuk diliyankan, dimana medok menjadi sangat rasis. Dalam penelitian ini juga menceritakan bagaimana pengalaman akulturasi dan asimilasi, dimana guru-guru PAUD Sunda dan non Sunda membangun persahabatan. Melalui persahabatan, nilai-nilai kepemilikan mulai dinegosiasikan kembali untuk menciptakan penerimaan sosial dan menjalin hubungan yang lebih langgeng. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
690 |a LB1501 Primary Education 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/57374/ 
787 0 |n http://respository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/57374  |z Link Metadata