PEMANFAATAN CITRA QUICKBIRD UNTUK EVALUASI KESESUAIAN ANTARA LOKASI INDUSTRI DENGAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH TEGALLEGA

Penelitian ini dilatar belakangi oleh saat Kota Bandung yang pada awalnya hanya memiliki luas sekitar 900 ha pada tahun 1906 dan kemudian semakin meluas hingga pada tahun 1949 luas Kota Bandung menjadi 8.000 ha, sampai terkahir bertambah menjadi luas sekitar 16.000 ha. Dengan perubahan luas wilayah...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fadhilah, Afrizal (Author)
Format: Book
Published: 2013-01-31.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_5810
042 |a dc 
100 1 0 |a Fadhilah, Afrizal  |e author 
245 0 0 |a PEMANFAATAN CITRA QUICKBIRD UNTUK EVALUASI KESESUAIAN ANTARA LOKASI INDUSTRI DENGAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH TEGALLEGA 
260 |c 2013-01-31. 
500 |a http://repository.upi.edu/5810/1/S_GEO_0705517_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/5810/2/S_GEO_0705517_Abstract.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/5810/3/S_GEO_0705517_Table_of_Content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/5810/4/S_GEO_0705517_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/5810/5/S_GEO_0705517_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/5810/6/S_GEO_0705517_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/5810/7/S_GEO_0705517_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/5810/8/S_GEO_0705517_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/5810/9/S_GEO_0705517_Bibilography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/5810/10/S_GEO_0705517_Appendix.pdf 
520 |a Penelitian ini dilatar belakangi oleh saat Kota Bandung yang pada awalnya hanya memiliki luas sekitar 900 ha pada tahun 1906 dan kemudian semakin meluas hingga pada tahun 1949 luas Kota Bandung menjadi 8.000 ha, sampai terkahir bertambah menjadi luas sekitar 16.000 ha. Dengan perubahan luas wilayah Kota Bandung yang semakin meluas, berdampak pula pada tatanan tata ruang wilayah yang ada. Sehingga banyak sektor pembangunan di Kota Bandung mengalami perubahan letak lokasinya secara langsung. Contohnya saja pada sektor industri yang pada saat Kota Bandung memiliki luas 8.000 ha letaknya berada di pinggir Kota Bandung, namun pada saat sekarang yang memiliki luas sekitar 16.000 ha maka letak posisi lokasi industri yang berada di pinggir sebelumnya dengan sendirinya bergeser dan berada di wilayah tengah-tengah Kota Bandung. Pergeseran lokasi secara tidak langsung menimbulkan masalah kesesuaian antara lokasi industri di wilayah Tegallega dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Tegallega. Untuk itu dalam memantau lokasi bangunan industri dapat menggunakan teknik penginderaan jauh, salah satunya menggunakan data penginderaan jauh citra Qucikbird. Citra Quickbird memiliki kelebihan resolusi spasial yang tinggi (60cm). Metode penginderaan jauh digunakan dalam penelitian ini, karena metode ini mempunyai beberapa keunggulan antara lain, data relatif cepat, validitas dapat dipercaya dan teknologinya relatif terjangkau Hasil Uji Ketelitian citra Quickbird dalam meninterpretasi data bangunan industri didapatkan hasil akurasi yaitu sebesar 98,2%, yang artinya data sangat akurat. Kemudian untuk hasil penelitian menunjukkan kesesuaian lokasi antara lokasi industri di Wilayah Tegallega dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Tegallega adalah menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah. Terbukti dari 114 bangunan industri, hanya 35% atau sekitar 40 bangunan yang berada sesuai ketentuan Rencana Tata Ruang Wilayah. Sisanya sebanyak 74 bangunan menempati lahan yang tidak seharusnya seperti lahan untuk kawasan Ruang Terbuka Hijau atau lahan untuk kawasan permukiman. This research background by at Bandung which was originally just an area of about 900 ha in 1906 and later expanding to the wider City of London in 1949 to 8,000 ha, until last grown to an area of about 16,000 ha. With the change in Bandung area is widespread, impact the spatial arrangements that exist. So many sectors of development in the city of Bandung to change the location of its location directly. For instance in the industrial sector at the Bandung city has an area of 8,000 hectares located in the outskirts of Bandung, but at the present time which has an area of about 16,000 ha of the location of the position location on the edge industry itself shifted earlier and were in the middle- Bandung city center. Shifting the location indirectly raises issues of compatibility between industrial sites in the region Tegallega with the Spatial Plan Tegallega. For that to monitor the location of the building industry can use remote sensing techniques, one of which uses remote sensing data Qucikbird image. Quickbird imagery has the advantages of high spatial resolution (60cm). Remote sensing methods used in this study, because this method has several advantages such as, data relatively quickly, validity is relatively trustworthy and affordable technology. Accuracy Test Results Quickbird imagery in meninterpretasi industrial building data accuracy results obtained in the amount of 98.2%, which means the data is very accurate. Then to demonstrate the suitability of the location research between industrial sites in the area Tegallega Tegallega Spatial Plan is to deviate from the conditions set by the government. Evident of 114 industrial buildings, only 35% or about 40 buildings that are in accordance with the Spatial Plan. The remaining 74 buildings occupy land that is not supposed to be like the land to the green open space or land for residential areas. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a Pendidikan Geografi 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/5810/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/5810  |z Link Metadata