TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA DALAM MATERI MOMENTUM DAN IMPULS: PERBANDINGAN HASIL ANALISIS MENGGUNAKAN CLASSICAL THEORY TEST (CTT) DAN MODEL RASCH

Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil analisis instrumen tes kemampuan berpikir kritis melalui teori tes klasik dan model Rasch ditinjau dari uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir soal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hardianti, - (Author)
Format: Book
Published: 2021-01-28.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil analisis instrumen tes kemampuan berpikir kritis melalui teori tes klasik dan model Rasch ditinjau dari uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir soal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data diperoleh melalui tes kemampuan berpikir kritis berbentuk uraian berjumlah 23 butir soal. Tes disebarkan ke siswa SMA kelas XI dan XII sebanyak 75 orang partisipan dengan jumlah laki-laki sebanyak 23 orang dan jumlah perempuan sebanyak 52 orang yang berasal dari 21 sekolah melalui google form. Data dianalisis melalui teori tes klasik menggunakan bantuan program Microsoft Excel dan model Rasch dengan software Winsteps. Hasil penelitian menunjukkan kualitas instrumen pengukuran kemampuan berpikir kritis melalui pendekatan teori tes klasik dan model rasch berkualitas baik dari segi validitas. Reliabilitas instrumen baik melalui teori tes klasik dan model rasch memiliki nilai Cronbach Alpha yang sama yaitu sebesar 1,00 (sangat baik). Berdasarkan indeks tingkat kesukaran melalui teori tes klasik, tes memiliki tingkat kesukaran pada tingkatan mudah dan sedang, sedangkan hasil analisis melalui model Rasch menunjukkan tingkat kesukaran yang beragam yaitu sangat mudah, mudah, sulit dan sangat sulit. Daya pembeda tes kemampuan berpikir kritis melalui analisis teori tes klasik menunjukkan bahwa tes mampu membedakan kemampuan responden menjadi tiga kelompok dengan kategori sedang dan jelek, sedangkan hasil analisis model rasch mampu membedakan responden menjadi lima kelompok. Dilihat dari hasil analisis, teori tes klasik lebih baik daripada model rasch dalam mengukur validitas karena teori tes klasik mampu mengetahui nilai validitas setiap butir soal sedangkan model rasch tidak. Analisis model rasch memiliki kemampuan lebih baik dalam hal reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda daripada teori tes klasik.
Item Description:http://repository.upi.edu/59545/1/S_FIS_1406454_Title.pdf
http://repository.upi.edu/59545/2/S_FIS_1406454_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/59545/3/S_FIS_1406454_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/59545/4/S_FIS_1406454_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/59545/5/S_FIS_1406454_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/59545/6/S_FIS_1406454_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/59545/7/S_FIS_1406454_Appendix.pdf