NILAI-NILAI ADAT KAMPUNG NAGA SEBAGAI UPAYA MENJAGA KELESTARIAN ALAM

Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara dengan deforestasi tertinggi di dunia setelah Brasil dan Republik Demokratik Kongo berdasarkan data yang dirilis oleh World Resources Institute (WRI) pada tahun 2019, dengan total hutan primer tropis yang menghilang di Indonesia pada tahun tersebut...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ilham Muhamad Syaban, - (Author)
Format: Book
Published: 2021-01-28.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_60321
042 |a dc 
100 1 0 |a Ilham Muhamad Syaban, -  |e author 
245 0 0 |a NILAI-NILAI ADAT KAMPUNG NAGA SEBAGAI UPAYA MENJAGA KELESTARIAN ALAM 
260 |c 2021-01-28. 
500 |a http://repository.upi.edu/60321/8/S_PSIPS_1604949_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/60321/2/S_PSIPS_1604949_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/60321/3/S_PSIPS_1604949_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/60321/4/S_PSIPS_1604949_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/60321/5/S_PSIPS_1604949_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/60321/6/S_PSIPS_1604949_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/60321/7/S_PSIPS_1604949_Appendix.pdf 
520 |a Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara dengan deforestasi tertinggi di dunia setelah Brasil dan Republik Demokratik Kongo berdasarkan data yang dirilis oleh World Resources Institute (WRI) pada tahun 2019, dengan total hutan primer tropis yang menghilang di Indonesia pada tahun tersebut yaitu 324.000 hektar. Penyebab utamanya ialah tidak seimbangnya kegiatan pemanfaatan hutan dengan kegiatan rehabilitasi setelah hasilnya dimanfaatkan. Hal ini diperparah dengan kegiatan pemanfaatan hutan yang lebih terkonsentrasi pada pemanfaatan hasil hutan kayu sehingga diperlukan sikap peduli lingkungan untuk mencegah kerusakan lingkungan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengangkat isu tersebut menjadi sebuah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam mengenai nilai-nilai adat Kampung Naga sebagai upaya menjaga kelestarian alam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi deskriptif. Sedangkan cara memperoleh data dilakukan melalui observasi, studi dokumentasi, dan wawancara yang dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling. Hasil temuan penelitian ini di antaranya yaitu: Pertama, aturan adat dan sesuatu yang dianggap pamali oleh masyarakat Kampung Naga memiliki nilai filosofis terhadap keseimbangan alam; Kedua, isi aturan adat atau hal yang dianggap pamali oleh masyarakat adat Kampung Naga mencakup banyak hal namun tidak terdokumentasikan karena peristiwa terbakarnya Kampung Naga pada masa lalu; Ketiga, masyarakat Kampung Naga mengimplementasikan aturan adat yang diwariskan oleh karuhun (leluhur) dalam berbagai segi kehidupan; Keempat, aturan adat Kampung Naga tidak memberlakukan penerapan sanksi bagi warganya yang melanggar segala sesuatu yang dilarang oleh adat, baik itu fisik maupun materi; Kelima, aturan adat yang ditaati dan dipatuhi oleh masyarakat Kampung Naga memiliki dampak positif terhadap lingkungan fisik dan wilayahnya. Kata Kunci: Nilai-Nilai Adat, Kelestarian Alam, Kampung Naga Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara dengan deforestasi tertinggi di dunia setelah Brasil dan Republik Demokratik Kongo berdasarkan data yang dirilis oleh World Resources Institute (WRI) pada tahun 2019, dengan total hutan primer tropis yang menghilang di Indonesia pada tahun tersebut yaitu 324.000 hektar. Penyebab utamanya ialah tidak seimbangnya kegiatan pemanfaatan hutan dengan kegiatan rehabilitasi setelah hasilnya dimanfaatkan. Hal ini diperparah dengan kegiatan pemanfaatan hutan yang lebih terkonsentrasi pada pemanfaatan hasil hutan kayu sehingga diperlukan sikap peduli lingkungan untuk mencegah kerusakan lingkungan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengangkat isu tersebut menjadi sebuah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam mengenai nilai-nilai adat Kampung Naga sebagai upaya menjaga kelestarian alam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi deskriptif. Sedangkan cara memperoleh data dilakukan melalui observasi, studi dokumentasi, dan wawancara yang dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling. Hasil temuan penelitian ini di antaranya yaitu: Pertama, aturan adat dan sesuatu yang dianggap pamali oleh masyarakat Kampung Naga memiliki nilai filosofis terhadap keseimbangan alam; Kedua, isi aturan adat atau hal yang dianggap pamali oleh masyarakat adat Kampung Naga mencakup banyak hal namun tidak terdokumentasikan karena peristiwa terbakarnya Kampung Naga pada masa lalu; Ketiga, masyarakat Kampung Naga mengimplementasikan aturan adat yang diwariskan oleh karuhun (leluhur) dalam berbagai segi kehidupan; Keempat, aturan adat Kampung Naga tidak memberlakukan penerapan sanksi bagi warganya yang melanggar segala sesuatu yang dilarang oleh adat, baik itu fisik maupun materi; Kelima, aturan adat yang ditaati dan dipatuhi oleh masyarakat Kampung Naga memiliki dampak positif terhadap lingkungan fisik dan wilayahnya. Kata Kunci: Nilai-Nilai Adat, Kelestarian Alam, Kampung Naga Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara dengan deforestasi tertinggi di dunia setelah Brasil dan Republik Demokratik Kongo berdasarkan data yang dirilis oleh World Resources Institute (WRI) pada tahun 2019, dengan total hutan primer tropis yang menghilang di Indonesia pada tahun tersebut yaitu 324.000 hektar. Penyebab utamanya ialah tidak seimbangnya kegiatan pemanfaatan hutan dengan kegiatan rehabilitasi setelah hasilnya dimanfaatkan. Hal ini diperparah dengan kegiatan pemanfaatan hutan yang lebih terkonsentrasi pada pemanfaatan hasil hutan kayu sehingga diperlukan sikap peduli lingkungan untuk mencegah kerusakan lingkungan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengangkat isu tersebut menjadi sebuah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam mengenai nilai-nilai adat Kampung Naga sebagai upaya menjaga kelestarian alam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi deskriptif. Sedangkan cara memperoleh data dilakukan melalui observasi, studi dokumentasi, dan wawancara yang dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling. Hasil temuan penelitian ini di antaranya yaitu: Pertama, aturan adat dan sesuatu yang dianggap pamali oleh masyarakat Kampung Naga memiliki nilai filosofis terhadap keseimbangan alam; Kedua, isi aturan adat atau hal yang dianggap pamali oleh masyarakat adat Kampung Naga mencakup banyak hal namun tidak terdokumentasikan karena peristiwa terbakarnya Kampung Naga pada masa lalu; Ketiga, masyarakat Kampung Naga mengimplementasikan aturan adat yang diwariskan oleh karuhun (leluhur) dalam berbagai segi kehidupan; Keempat, aturan adat Kampung Naga tidak memberlakukan penerapan sanksi bagi warganya yang melanggar segala sesuatu yang dilarang oleh adat, baik itu fisik maupun materi; Kelima, aturan adat yang ditaati dan dipatuhi oleh masyarakat Kampung Naga memiliki dampak positif terhadap lingkungan fisik dan wilayahnya. Kata Kunci: Nilai-Nilai Adat, Kelestarian Alam, Kampung Naga Indonesia ranks third as the country with the highest deforestation in the world after Brazil and the Democratic Republic of Congo based on data released by the World Resources Institute (WRI) in 2019, with a 324.000 hectares of tropical primary forest disappearing in Indonesia that year. The cause is the imbalance between forest utilization and rehabilitation activities after the results are utilized. This is exacerbated by forest utilization activities that are more concentrated on the use of timber forest products so that an environmental care attitude is needed to prevent environmental damage. Therefore, the researcher is interested in raising this issue in a study that aims to describe in-depth the traditional values of Kampung Naga as an effort to preserve nature. This study uses a qualitative approach with a descriptive strategy. Meanwhile, how to obtain data is done through observation, documentation study, and interviews which are conducted based on a purposive sampling technique. The result of this research is: First, customary rules and something considered pamali by the people of Kampung Naga has a philosophical value towards the balance of nature; Second, the contents of the customary rules or things considered pamali by the indigenous people of Kampung Naga cover many things but are not documented due to the burning of Kampung Naga in the past; Third, the people of Kampung Naga implement customary rules passed down by karuhun (ancestors) in various aspects of life; Fourth, the traditional rules of Kampung Naga do not impose the application of sanctions for its residents who violate everything that is prohibited by custom, whether physical or material; Fifth the customary rules that the Kampung Naga people adhered to by the people of Kampung Naga have a positive impact on the physical environment and territory. Keyword: Customary Values, Natural Sustainability, Kampung Naga 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a H Social Sciences (General) 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/60321/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/60321  |z Link Metadata