UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL AND LEARNING DALAM POKOK BAHASAN SUMBER ENERGI BUNYI

• Main Author: Nurfery Supriatin, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2010-06-29.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/61621/1/s_pgsd_0803187_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/61621/2/s_pgsd_0803187_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/61621/6/s_pgsd_0803187_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/61621/3/s_pgsd_0803187_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/61621/7/s_pgsd_0803187_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/61621/4/s_pgsd_0803187_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/61621/5/s_pgsd_0803187_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General)

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Subjek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas IV yang berjumlah 20 orang pada Tahun Pelajaran 2009-2010 di SDN 1 Hulubanteng Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon. Penelitian ini diawali dengan obeservasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada pembelajaran IPA semester II di sekolah tersebut. Setelah observasi dilakukan bahwa hasil yang didapat berupa pemahaman siswa yang rendah terhadap materi pembelajaran IPA, apalagi mengenai konsep yang baru. Setelah ditemukan masalah yang terjadi kemudian dicari solusi untuk pemecahannya dan dibuatlah rumusan masalah. Hasilnya solusi yang akan digunakan yaitu melakukan sebuah penelitian tindakan dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning setelah itu merumuskan rumusan masalah agar masalah dalam penelitian tersebut benar-benar tepat. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus tindakan. Setiap tindakan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Setiap siklus dikenai satu tindakan sehingga dalam dua siklus ada 2 tindakan. Adapun instrumen pengumpulan data berupa tes (pre-test dan post-test), lembar observasi dan wawancara. Tes digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan pembelajaran, lembar observasi siswa digunakan untuk mengobservasi aspek Contextual Teaching and Learning yang dipahami siswa, dan wawancara digunakan untuk menjaring respon siswa terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Hasil penelitian ditemukan bahwa pemahaman siswa sebelum tindakan pembelajaran siklus I menunjukkan kriteria sangat rendah dengan perolehan IPK 37. Perolehan IPK pada tindakan pembelajaran siklus II mengalami peningkatan dengan perolehan IPK 67 yang menunjukkan pemahaman siswa menjadi normal. Setelah dilakukan tindakan pembelajaran, pemahaman siswa mengalami peningkatan. Data menunjukkan bahwa pada tindakan pembelajaran siklus I pemahaman siswa menjadi normal dengan perolehan IPK 69,5. Pada tindakan pembelajaran siklus II pemahaman siswa meningkat menjadi tinggi dengan perolehan IPK 82. Penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu aspek questioning (bertanya), modeling (pemodelan), dan autentic assessment (penilaian yang sebenarnya) dapat dipahami siswa sedangkan aspek yang lainnya cukup dipahami. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.