MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA/DONGENG MELALUI TEKNIK BERCERITA(STORY TELLING) DI KELAS I SDN CIBODAS II KECAMATAN SOREANG

Pengajaran sastra selama ini dirasakan kurang berkembang, karena selama ini guru bahasa Indonesia belum mampu mengembangkan kegiatan mengapresiasi karya sastra. Seperti dalam pembelajaran bercerita siswa hanya mampu mendengarkan guru bercerita saja, belum bisa mengapresiasikannya padahal dalam mende...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Enyas Tresnawati, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-06-07.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_61679
042 |a dc 
100 1 0 |a Enyas Tresnawati, -  |e author 
245 0 0 |a MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA/DONGENG MELALUI TEKNIK BERCERITA(STORY TELLING) DI KELAS I SDN CIBODAS II KECAMATAN SOREANG 
260 |c 2008-06-07. 
500 |a http://repository.upi.edu/61679/1/s_pgsd_0610054_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/61679/2/s_pgsd_0610054_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/61679/6/s_pgsd_0610054_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/61679/3/s_pgsd_0610054_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/61679/7/s_pgsd_0610054_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/61679/4/s_pgsd_0610054_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/61679/5/s_pgsd_0610054_bibliografy.pdf 
520 |a Pengajaran sastra selama ini dirasakan kurang berkembang, karena selama ini guru bahasa Indonesia belum mampu mengembangkan kegiatan mengapresiasi karya sastra. Seperti dalam pembelajaran bercerita siswa hanya mampu mendengarkan guru bercerita saja, belum bisa mengapresiasikannya padahal dalam mendengarkan cerita ada proses keterampilan menyimak yang merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting yang mempunyai kaitan erat dengan penguasaan keterampilan berbahasa seperti berbicara, membaca, menulis, pelancar komunikasi lisan, juga penambah informasi. Masalah dalam penelitian ini adalah pengajaran sastra selama ini kurang berkembang, guru bahasa Indonesia belum mampu mengembangkan kegiatan mengapresiasi karya sastra khusunya bercerita/mendongeng dan anak kelas I SDN Cibodas II pada saat ini belum mampu/berkesulitan menyimak cerita/dongeng yang mengakibatkan ketidakmampuan menangkap pesan-pesan dalam cerita/dongeng. Tujuan penelitian ini memaparkan perencanaan, pelaksanaan dan keberhasilan pembelajaran menyimak cerita dengan teknik bercerita (storytelling). Metodologi yang digunakan adalah deskriftif kualitatif dengan pendekatan PTK. Rancangan penelitian disusun dalam satuan siklus secara berdaur meliputi perencanaan, pelakasanaan, pemantauan dan perefleksian.. Kegiatan perefleksian dilakukan setiap akhir siklus yang kemudian dijadikan dasar penyusunan perencanaan siklus berikutnya. Data diperoleh dari subjek terteliti yakni 30 orang siswa kelas I SDN Cibodas II, melalui format catatan lapangan, refleksi data keterkaitan antara rencana dan evaluasi, wawancara serta observasi. Berdasarkan hasil penelitian perencanaan pembelajaran teknik bercerita (storytelling) untuk pembentukan pemahaman struktur cerita difokuskan pada siklus I, kegiatan kemampuan menyimak cerita difokuskan pada siklus II, kegiatan pembentukan kemampuan bercerita pada siklus III. Pembelajaran dilaksanakan dengan prosedur, siswa mendengarkan cerita dari guru dengan menggunakan permainan boneka lengkap dengan peralatannya, siswa menyimak cerita, siswa menginventalisir kata-kata yang sulit, siswa menjawab pertanyaan, siswa melengkapi pertanyaan, siswa menulis rangkaian cerita, siswa membaca buku cerita dari buku cerita, bercerita menceritakan cerita/dongeng secara runtut dengan kata kata sendiri dengan atau tidak menggunakan media boneka. Hasil penelitian dari ketiga siklus menunjukkan pembentukan pemahaman struktur cerita siklus I berkatagori baik perolehan hasil 2,9, siklus II berkatagori baik perolehan hasil 3,0, siklus ke III baik perolehan hasil 3,3. Kemampuan menyimak cerita siklus I cukup perolehan hasil 2,1, siklus II baik hasil 2,6, siklus ke III baik hasil 3,3. Pembentukan kemampuan bercerita pada siklus I cukup hasil 2,0, pada siklus II baik hasil 2,4, pada siklus III baik hasil 3,2. terbukti kemampuan daya simak siswa semakin meningkat. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/61679/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/61679  |z Link Metadata