KESALAHAN PENGGUNAAN ~NAKEREBANARANAI DAN ~BEKIDA

Penelitian ini membahas tentang kesalahan penggunaan ~nakerebanaranai dan ~bekida para pembelajar bahasa Jepang semester VIII Universitas Negeri Surabaya. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemiripan makna yang dimiliki keduanya, yaitu menyatakan suatu keharusan yang memungkinkan pemakaiannya tid...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Savana, Azizia Freda (Author)
Format: Book
Published: 2013-09-26.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini membahas tentang kesalahan penggunaan ~nakerebanaranai dan ~bekida para pembelajar bahasa Jepang semester VIII Universitas Negeri Surabaya. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemiripan makna yang dimiliki keduanya, yaitu menyatakan suatu keharusan yang memungkinkan pemakaiannya tidak sesuai dengan konteks kalimat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kesalahan penggunaan verba bantu~nakerebanaranai dan ~bekida, mengetahui penyebab kesalahannya, dan mengetahui metode mengatasi kesalahan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode tersebut karena terdapat perhitungan angka-angka untuk mengukur instrument tes yang akan dijadikan sebagai data dengan metode kuantitatif dan dianalisis secara deskriptif dengan metode kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengambil data dalam penelitian ini adalah tes tertulis, angket, dan wawancara. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajar bahasa Jepang semester VIII Universitas Negeri Surabaya dalam menggunakan verba bantu~nakerebanaranai dan ~bekida masih ada yang belum bisa membedakan penggunaan kedua verba tersebut. Hal ini dapat diketahui dengan kesalahan dalam makna dan gramatikal. Kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh pembelajar pada verba bantu nakerebanaranai adalah ~nakerebanaranai yang menyatakan bahwa subjek tidak dapat mengontrol keadaan sesuai dengan keinginan diri sendiri. Sedangkan pada verba bantu ~bekida, kesalahan terbanyak terdapat dalam ~bekida dengan pola kalimat ~bekidewanai. Penyebab kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar disebabkan oleh ketidaktahuan akan pembatasan kaidah, salah menghipotesiskan konsep, penerapan kaidah yang tidak sempurna, dan penyamarataan berlebihan. Hal ini dapat diatasi dengan pengajar hendaknya menjelaskan secara detail dengan mencari dan membaca berbagai sumber ajar sebagai acuan untuk mengajar, Pengajar perlu memberikan materi pengajaran dengan metode yang lebih menarik, pengajar seharusnya mengajarkan tentang pembentukan struktur kedua verba bantu secara jelas dan terperinci dengan berbagai contoh kalimat. Kata kunci: Kesalahan, ~Nakerebanaranai, ~Bekida.
Item Description:http://repository.upi.edu/6171/1/T_BJPG_1006947_Title.pdf
http://repository.upi.edu/6171/2/T_BJPG_1006947_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/6171/3/T_BJPG_1006947_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/6171/4/T_BJPG_1006947_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/6171/5/T_BJPG_1006947_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/6171/6/T_BJPG_1006947_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/6171/7/T_BJPG_1006947_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/6171/8/T_BJPG_1006947_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/6171/9/T_BJPG_1006947_Appendix.pdf