MANAJEMEN MOVING CLASS : Studi Kasus di SMA Negeri 26 Bandung

Moving Class adalah salahsatu sistem perpindahan kelas dimana setiap guru mata pelajaran sudah siap untuk mengajar di ruang kelas yang telah ditentukan sesuai dengan mata mata pelajaran sehingga setiap mata pelajaran memilki ruangan kelas masing-masing. Sistem pembelajaran moving class dapat membawa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Merry Selviana Anjani, - (Author)
Format: Book
Published: 2012-08-14.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Moving Class adalah salahsatu sistem perpindahan kelas dimana setiap guru mata pelajaran sudah siap untuk mengajar di ruang kelas yang telah ditentukan sesuai dengan mata mata pelajaran sehingga setiap mata pelajaran memilki ruangan kelas masing-masing. Sistem pembelajaran moving class dapat membawa dampak positif bagi perkembagan sistem pembelajaran sekolah. Sistem pembelajaran moving class dapat melatih peserta didik dan guru untuk disiplin karena menggunakan waktu sebaik mungkin agar waktu pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Selain itu dengan sistem pembelajaran moving class siswa dapat lebih bersosialisasi dengan siswa lain dan guru-guru pada saat pergantian kelas. Penerapan moving class ini diharapkan dapat memperoleh suasana belajar yang kondusif, yang di dukung oleh kesiapan guru dalam mengajar menyampaikan materi pembelajaran. Selain itu dengan penerapan sistem moving class, siswa tidak akan merasa jenuh untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang berlangsung selama di sekolah, karena tidak akan belajar di kelas yang sama untuk setiap mata pelajaran dan juga akan merasakan suasana yang berbeda. Penelitian ini memfokuskan kajian tentang manajemen moving class di SMA Negeri 26 Bandung, antara lain: (1) perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) pelaksanaan, (4) pengontrolan dan evalusi, (5) faktor pendukung, (6) faktor penghambat, dan (7) persfektif ke depan manajemen moving class di SMA Negeri 26 Bandung. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan kegiatan tentang: (1) perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) pelaksanaan, (4) pengontrolan dan evalusi, (5) faktor pendukung, (6) faktor penghambat, dan (7) persfektif ke depan manajemen moving class di SMA Negeri 26 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dilapangan dilakukan analisis data untuk mendapatkan temuan penelitian. Keabsahan data diuji dengan member check, ketekunan, pengamatan dan teknik triangulasi. Temuan penelitian yaitu: pertama perencanaan moving class yang terdiri dari beberapa persiapan diantaranya persiapan tenaga guru, persiapan sarana dan prasarana, persiapan administrasi guru dan peserta didik, dan persiapan pembiayaan. Kedua pengorganisasian moving class mengikuti struktur organisasi sekolah sehingga semua warga sekolah terlibat dalam moving class mulai dari kepala sekolah sampai caraka. Tugas setiap penanggung jawab yang menjadi fokus moving class yaitu pembagian jam mengajar guru dan ketersediaan ruang, penanggung jawab tersebut yaitu wakasek kurikulum, wakasek kesiswaan , dan wakasek sarana dan prasarana dan juga kepala sekolah. Ketiga pelaksanaan moving class ini dilakukan setiap hari oleh peserta didik, mulai dari kelas X sampai pada kelas XII dengan cara berpindah dari kelas yang satu ke kelas yang lain sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, sedangkan guru menunggu di kelas mata pelajaran masing-masing. Keempat pengontrolan dilakukan oleh guru piket yang bertugas pada setiap harinya juga dibantu oleh piket wakasek sedangkan evaluasi diadakan setiap rapat tahunan oleh kepala sekolah, wakasek, guru, dan juga staff sekolah. Kelima faktor pendukung moving class umumnya berasal dari lingkungan sekolah, sdm guru, siswa yang bisa menyesuaikan diri dengan penerapan sistem moving class. Keenam faktor penghambat moving class lebih menonjol pada kurangnya sarana yang ada di sekolah khususnya media pembelajaran di setiap kelas untuk beberapa mata pelajaran. Ketujuh persfektif ke depan moving class yang untuk sementara sekolah tidak akan menggunakan pembelajaran dengan sistem moving class, hal ini dilakukan untuk memenuhi sarana yang dibutuhkan di setiap kelas. Akhirnya penulis dapat meyimpulkan bahwa manajemen moving class dapat dikatakan sudah cukup baik, dan penulis dapat merekomendasikan sistem moving class bisa diterapkan di sekolah menengah lain.
Item Description:http://repository.upi.edu/61779/1/s_adp_0809040_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/61779/2/s_adp_0809040_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/61779/3/s_adp_0809040_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/61779/4/s_adp_0809040_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/61779/5/s_adp_0809040_biliography.pdf