PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN METODE HENSIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PERKALIAN PECAHAN DESIMAL

• Main Author: Wiwin Suryani, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2012-06-26.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/62008/1/s_pgsd_1008345_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/62008/2/s_pgsd_1008345_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/62008/3/s_pgsd_1008345_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/62008/4/s_pgsd_1008345_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/62008/5/s_pgsd_1008345_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/62008/6/s_pgsd_1008345_bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/62008/7/s_pgsd_1008345_appendix.pdf
• Keywords: L Education (General); LB Theory and practice of education; LB1501 Primary Education; LB2361 Curriculum

Penelitian ini dilakukan bersdasarkan latar belakang fakta di lapangan masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Rumusan masalah yang dibahas adalah : (1) Bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode hensis dalam pembelajaran matematika tentang perkalian pecahan desimal? (2) Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran perkalian pecahan desimal setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode hensis? Adapun yang menjadi tujuan penelitiannya adalah : (1) Mengetahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode hensis dalam pembelajaran matematika tentang perkalian pecahan desimal. (2) Mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran perkalian pecahan desimal setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode hensis Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus, ssetiap siklusnya terdiri dari dua tindakan. Hasil yang diperoleh dari penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut : 1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pelaksanaannya memalui enam fase yaitu : Fase 1 persiapan, Fase 2 penyajian pelajaran, Fase 3 belajar dalam tim. Pada fase ini kegiatan yang dilakukan meliputi membagi siswa dalam kelompok, menugaskan siswa untuk menguasai materi, membagikan LKS, menganjurkan pada tiap tim untuk saling mengecek, memberi penekanan bahwa seluruh anggota harus paham 100%, memastikan siswa memahami bahwa LKS, memberikan lembar kunci jawaban LKS, memberikan kesempatan saling menjelaskan jawaban, memin siswa bertanya dulu kepada temannya sebelum ke guru, dan memberikan penguatan. Fase 4 memberikan tes, Fase 5 membuat skor individu dan skor tim dan Fase 6 memberi pengakuan kepada prestasi tim dengan penghargaan. 2. Peningkatan hasil belajar matematika dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode hensis telah menunjukkan peningkatan yang memuaskan. Hal ini ditandai dengan hasil pengolahan data evaluasi siswa yang menunjukkan adanya peningkatan dengan nilai rata-rata pada siklus I tindakan pertama sebesar 70,74 dan pada tindakan kedua sebesar 74,53; pada siklus II untuk tindakan pertama sebesar 76,41 dan untuk tindakan kedua sebesar 85,94. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan mteode hensis, siswa dapat menyerap dan memahami materi pelajaran. Dengan kondisi tersebut, guru pun dapat dikatakan berhasil dalam perbaikan mengajarnya sesuai dengan kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. Sementara persentase siswa yang mencapai KKM menunjukkan 87,5 % meningkat sebesar 34,375 % dari persentase sebelum tindakan sebesar 53,125 %.