PERAN PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI (Analytical Content terhadap Video Permainan Tradisional Jawa Barat yang disusun oleh Euis Kurniati pada tahun 2006)

Penulisan ini dilatar belakangi oleh adanya dampak negatif dari permainan modern seperti play ststion, video games, dan televisi terhadap kemampuan motorik kasar anak. Parent Guide (2004) melaporkan bahwa permainan modern memunculkan masalah yang disebut dengan couch potato problem, yaitu permasalah...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Indriani Larasati, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-07-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_62256
042 |a dc 
100 1 0 |a Indriani Larasati, -  |e author 
245 0 0 |a PERAN PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI (Analytical Content terhadap Video Permainan Tradisional Jawa Barat yang disusun oleh Euis Kurniati pada tahun 2006) 
260 |c 2010-07-01. 
500 |a http://repository.upi.edu/62256/1/S_PAUD_053549_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/62256/2/S_PAUD_053549_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/62256/3/S_PAUD_053549_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/62256/4/S_PAUD_053549_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/62256/5/S_PAUD_053549_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/62256/7/S_PAUD_053549_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/62256/8/S_PAUD_053549_bibliography.pdf 
520 |a Penulisan ini dilatar belakangi oleh adanya dampak negatif dari permainan modern seperti play ststion, video games, dan televisi terhadap kemampuan motorik kasar anak. Parent Guide (2004) melaporkan bahwa permainan modern memunculkan masalah yang disebut dengan couch potato problem, yaitu permasalahan yang dialami anak-anak karena kurang bergerak. Hal ini terjadi karena dengan permainan yang mereka lakukan hanya duduk ditempat sementara asupan makanan terus menerus dilakukan (ngemil) namun kurang melakukan aktifitas fisik, sehingga ujung-ujungnya membuat bentuk tubuhnya seperti kentang (potatos) duduk. Pola seperti ini hanya akan menghilangkan kesempatan anak mengembangkan psikomotorik kasar dan halusnya. Sementara itu fenomena permainan tradisional, menunjukkan hal sebaliknya. Permainan ini sebagian besar membutuhkan aktifitas motorik kasar. Anak-anak yang terlibat dalam permainan ini dituntut untuk bergerak, melompat, berjongkok, berlari, berjalan, mengejar, sembunyi, konsentrasi, dan keterampilan lainnya. Seperti dalam permainan tradisonal Jawa Barat yaitu; Engklek, Bebentengan, Boy-boyan, serta permainan lainnya. Hal ini sesuai dengan Direktorat Nilai Budaya (Kurniati : 2010) menjelaskan bahwa permainan rakyat tradisional lebih mengutamakan kemampuan fisik (game of physical skill). Penelitian ini dimulai dengan melakukan pengamatan terhadap video permainan tradisional Jawa Barat yang dikembangkan oleh Euis Kurniati pada tahun 2006. Setelah diamati kemudian permainan dideskripsikan kembali, dianalisis aktifitas motorik kasar yang muncul pada permainan tersebut untuk kemudian dibandingkan dengan kemampuan motorik kasar anak yang teridentifikasi pada anak di Daycare Taman Isola UPI. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan terhadap video permainan tradisional Jawa Barat yang dikembangkan oleh Euis Kurniati pada tahun 2006, yang di praktekkan langsung di Daycare Taman Isola UPI ternyata Ucing beh, ucing baledog, bebentengan, sorodot gaplok, dan ucing jidar mampu mengembangkan motorik kasar. Seperti melempar, berlari, engklek, berjongkok, melompat, mendarat dengan satu kaki atau dua kaki, berjalan dengan berbagai variasi (maju, mundur, kesamping), berlari dengan melingkar. Rekomendasi dari penelitian ini adalah bagi orang tua diharapkan dapat memfasilitasi perkembangan anak dengan cara mengajak anak bermain berbagai macam permainan tradisional Jawa Barat. Bagi guru / sekolah permainan tradisioanal dapat digunakan sebagai metode pembelajaran untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan pada anak. Peneliti selanjutnya peran permainan tradisional terhadap aspek-aspek perkembangan lainnya seperti bahasa, emosi dan kreatifitas. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
690 |a LB Theory and practice of education 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/62256/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/62256  |z Link Metadata