PENGARUH LATIHAN GERAK DASAR SENAM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK DOWN SINDROME DI SLB-G YBMU BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG : Peneltian Eksperimen Singel Subject Research

Keterampilan motorik kasar merupakan keterampilan motorik yang pertama kali dapat dilakukan oleh individu. Keterampilan motorik ini sudah dapat dilakukan sejak usia bayi. Pada saat itu, seorang bayi sudah dapat menggerak-gerakan kaki dan tangannya tanpa teratur. Namun, sekali lagi ini adalah modal d...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Adi Septia Nugraha, - (Author)
Format: Book
Published: 2009-08-22.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Keterampilan motorik kasar merupakan keterampilan motorik yang pertama kali dapat dilakukan oleh individu. Keterampilan motorik ini sudah dapat dilakukan sejak usia bayi. Pada saat itu, seorang bayi sudah dapat menggerak-gerakan kaki dan tangannya tanpa teratur. Namun, sekali lagi ini adalah modal dasar untuk mempelajari pada langkah selanjutnya. Pada anak sindroma Down keterampilan motorik kasar belum terpenuhi sepenuhnya dikarenakan anak dengan sindroma Down mempunyai salah satu cirri fisik yaitu, kekuatan otot-otot yang lemah. Kekuatan otot yang lemah ini berakibat pada karakter anak sindroma Down itu sendiri yang sering terlihat diam dan terkesan lemah. Pada penelitian ini Subyek yang akan diteliti adalah anak sindroma Down yang kurang bergerak jika dibandingken dengan anak sindroma Down lainnya. Anak ini merupakan siswa kelas II SMALB. Berdasarkan permasalah tersebut, maka diperlukan suatu media untuk mengembangkan potensi gerak anak sindroma Down tersebut. Pada intervensi digunakan latihan gerak dasar senam, karena latihan gerak dasar senam sendiri dipandang dapat menciptakan gerkan-gerakan yang indah dan rumit. Gerakan seindah dan serumit itu terdapat dalam cabang olahraga senam, dimana untuk menguasai gerakan tersebut diperlukan penguasaan gerak dasar senam terlebih dahulu. Dengan gerakan gerakan yang spesifik tersebut, maka peneliti menerapkan latihan geraka dasar senam ini pada motorik kasar anak sindroma Down, yang mencakup kekuatan otot bahu. Dengan menggunakan desain A-B, setidaknya dapat diketahui penigkatan yang terjadi antara fase baseline yang belum diberikan intervensi atau perlakuan dan fase untervensi dimana pada setiap sesi diberikan latihan gerak dasar senam terlebih dahulu, yang kemudian diukur dengan instrument yang baku. Hasilnya terdapat peningkatan pada fase intervensi sebesar 2,5. Di samping itu, hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa latihan gerak dasar senam ikut berperan dalam peningkatan kemampuan keterampilan maotorik kasar, khususnya pada anak sindroma Down.
Item Description:http://repository.upi.edu/62561/1/S_PLB_045322_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/62561/2/S_PLB_045322_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/62561/3/S_PLB_045322_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/62561/4/S_PLB_045322_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/62561/5/S_PLB_045322_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/62561/6/S_PLB_045322_Bibliography.pdf