PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT KARET TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELOMPAT SISWA SDLB-C KELAS 1 DI SDLB-C YPLB CIPAGANTI BANDUNG

• Main Author: Fitri Syahriar, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2012-06-27.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/62668/1/s_plb_0705183_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/62668/2/s_plb_0705183_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/62668/3/s_plb_0705183_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/62668/4/s_plb_0705183_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/62668/5/s_plb_0705183_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/62668/6/s_plb_0705183_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/62668/7/s_plb_0705183_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General); LB Theory and practice of education; LC Special aspects of education

Kemampuan anak tunagrahita ringan kelas D1-C dalam kemampuan motorik kasar melompat masih mengalami kesulitan yang membutuhkan penanganan pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi ketunagrahitaan yang dialami. Penelitian ini dilakukan pada siswa SDLB-C kelas 1 di SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung pada dua subjek, subjek pertama TT dan subjek kedua DW. TT dan DW memiliki hambatan dalam motorik kasar melompat yang terlihat kaku. Peneliti mencoba menerapkan permainan tradisional lompat karet dalam pengembangan kemampuan motorik kasar melompat yang dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar anak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Apakah permainan tardisional lompat karet berpengaruh terhadap kemampuan motorik kasar melompat siswa SDLB-C kelas 1 di SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung?"Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B-A. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, sedangkan teknik analisis data menggunakan persentase. Berdasarkan data yang diperoleh sebagai berikut, pada fase beseline-1 subjek TT dan subjek DW memiliki kemampuan motorik kasar melompat yang masih rendah yakni terlihat dengan hasil melompat yang kaku menggunakan 2kaki ataupun dengan 1kaki. Kemudian pada fase intervensi dan baseline-2 hasil melompat TT dan DW mengalami peningkatan terlihat dari kedua subjek yang mampu melakukan lompat dari tes yang diujikan dengan baik menggunakan 2kaki ataupun dengan 1kaki. Maka dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional lompat karet memberikan pengaruh terhadap kemampuan motorik kasar melompat siswa kelas D1 tunagrahita ringan.