PENGARUH MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VIII DI SLB MIROOJUTTAQWA PASEH SUMEDANG

Memberikan motivasi dalam proses pembelajaran merupakan salah satu bentuk keterampilan guru dalam mengajar. Keterampilan memberikan motivasi dalam bentuk penguatan memacu siswa untuk semangat dalam belajar. Masalah yang diteliti adalah : Apakah pemberian motivasi belajar ekstrinsik dapat meningkatka...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dede Ahmad Supriyatna, - (Author)
Format: Book
Published: 2009-08-22.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Memberikan motivasi dalam proses pembelajaran merupakan salah satu bentuk keterampilan guru dalam mengajar. Keterampilan memberikan motivasi dalam bentuk penguatan memacu siswa untuk semangat dalam belajar. Masalah yang diteliti adalah : Apakah pemberian motivasi belajar ekstrinsik dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita ringan kelas VIII ? Tujuan penelitian ini untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran anak tunagrahita ringan kelas VIII dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan melalui pemberian motivasi belajar ekstrinsik. Untuk memecahkan permasalahan menggunakan metode eksperimen desain Single Subject research (SSR). Disain SSR merupakan bagian yang integral dari analisis tingkah laku (Behavior analytic). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes hasil belajar berbentuk tes lisan. Analisis data pada penelitian disain subyek tunggal ini peneliti melakukan 3 hal yaitu ; pembuatan grafik, penggunaan statistik deskriptif, dan analisis visual. Langkah penganalisaan yang dilakukan meliputi analisi dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Penelitian ini dilaksanakan di SLB Miroojuttaqwa Sumedang dengan subyek tungal siswa kelas VIII SMPLB. Berdasarkan analisis visual menunjukkan bahawa kemampuan awal membaca permulaan (fase baseline A1) sampai diberikan intervensi (fase intervensi B1) ekstimasi kecendurungan meningkat, artinya ada perubahan yang baik pada kemampuan membaca permulaan. Pada analisis antar kondisi analisis overlap dengan membandingkan fase B1 dengan A1 serta B1 dengan A2 menunjukkan nilai 0 % semakin kecil nilai overlap mengandung makna bahwa intervensi (pemberian motivasi ekstrinsik) berpengaruh terhadap target behavior/variabel terikat (kemampuan membaca permulaan).
Item Description:http://repository.upi.edu/62983/1/S_PLB_0610310_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/62983/2/S_PLB_0610310_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/62983/4/S_PLB_0610310_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/62983/3/S_PLB_0610310_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/62983/5/S_PLB_0610310_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/62983/6/S_PLB_0610310_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/62983/8/S_PLB_0610310_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/62983/7/S_PLB_0610310_Appendix.pdf