PERILAKU AGRESIF PADA DEWASA MUDA PENGKONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL :Studi Kasus terhadap Anggota Komunitas Skinhead di Kota Bandung
Perilaku agresif seseorang biasanya dipengaruhi beberapa faktor, seperti faktor keluarga, faktor cuaca, faktor lingkungan dan banyak lagi. Dari banyak faktor yang berimplikasi pada agresi dan tindak kekerasan, konsumsi alkohol adalah salah satu faktor yang kontribusinya tidak dapat terbantahkan. Sal...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2010-01-02.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Perilaku agresif seseorang biasanya dipengaruhi beberapa faktor, seperti faktor keluarga, faktor cuaca, faktor lingkungan dan banyak lagi. Dari banyak faktor yang berimplikasi pada agresi dan tindak kekerasan, konsumsi alkohol adalah salah satu faktor yang kontribusinya tidak dapat terbantahkan. Salah satu komunitas di Bandung yang lekat dengan alkohol adalah komunitas Skinhead. Dikatakan lekat karena dalam kesehariannya, anggota komunitas ini tidak pernah lepas dari konsumsi alkohol, mulai dari yang berkadar rendah, sampai yang berkadar 70% pernah dikonsumsi, hal ini dikhawatirkan dapat memacu perilaku agresif yang berdampak pada munculnya tindakan kekerasan dan pengrusakan yang dilakukan oleh anggota komunitas Skinhead. Penelitian ini mengambil sampel empat orang dari anggota komunitas Skinhead Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi fenomenologis, yang ingin melihat dan menggali lebih jauh mengenai fenomena perilaku agresif yang dipengaruhi oleh konsumsi minuman beralkohol. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode wawancara mendalam serta observasi langsung dengan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan komunitas Skinhead bersama keempat orang yang menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata perilaku agresif anggota Skinhead tidak semuanya terpengaruh oleh konsumsi minuman beralkohol. Watak diri yang keras serta mudah tersinggung adalah faktor utama dari munculnya perilaku agresif bagi mereka, sedangkan bagi beberapa anggota yang mampu untuk mengendalikan agresi dan emosinya justru jarang sekali terlibat dengan insiden kekerasan atau biasanya hanya menjadi penengah ketika terjadi keributan. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/63170/1/S_PSI_042518_Table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/63170/2/S_PSI_042518_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/63170/3/S_PSI_042518_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/63170/4/S_PSI_042518_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/63170/5/S_PSI_042518_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/63170/6/S_PSI_042518_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/63170/7/S_PSI_042518_Bibliography.pdf http://repository.upi.edu/63170/8/S_PSI_042518_Appendix.pdf |