EFEKTIVITAS PROGRAM SELF REGULATION LEARNING UNTUK MEREDUKSI PROKRASTINASI AKADEMIK PESERTA DIDIK

Peserta didik didorong untuk mampu belajar sepanjang hayat. Namun kesulitan dihadapi oleh peserta didik dalam studinya, baik kesulitan dalam akademik ataupun non akademik, dapat membuat mereka terlambat menyesuaikan studinya. Salah satu faktor penyebab yang terjadi yaitu peserta didik tidak mampu me...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Noor Gabriela Hariri, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-12-28.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_63243
042 |a dc 
100 1 0 |a Noor Gabriela Hariri, -  |e author 
245 0 0 |a EFEKTIVITAS PROGRAM SELF REGULATION LEARNING UNTUK MEREDUKSI PROKRASTINASI AKADEMIK PESERTA DIDIK 
260 |c 2010-12-28. 
500 |a http://repository.upi.edu/63243/1/s_a5051_060107_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/63243/2/s_a5051_060107_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/63243/3/s_a5051_060107_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/63243/4/s_a5051_060107_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/63243/5/s_a5051_060107_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/63243/6/s_a5051_060107_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/63243/7/s_a5051_060107_bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/63243/8/s_a5051_060107_appendix.pdf 
520 |a Peserta didik didorong untuk mampu belajar sepanjang hayat. Namun kesulitan dihadapi oleh peserta didik dalam studinya, baik kesulitan dalam akademik ataupun non akademik, dapat membuat mereka terlambat menyesuaikan studinya. Salah satu faktor penyebab yang terjadi yaitu peserta didik tidak mampu mengatur diri dan membagi waktu dalam menghadapi tugas akademiknya sehingga menumpuk pada tenggat waktu akhir. Dalam terminologi psikologi perilaku menunda seperti itu disebut prokrastinasi. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan Program Self Regulation Learning untuk mereduksi Prokrastinasi Akademik Siswa. Terminologi Self Regulation Learning (SRL) menekankan kemandirian dan tanggung jawab peserta didik untuk mengatur sendiri proses belajarnya. Masalah penelitian yang diangkat adalah Efektivitas Program Self Regulation Learning untuk mereduksi prokrastinasi akademik siswa yang dirumuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian yaitu: (1) Bagaimanakah gambaran umum intensitas prokrastinasi akademik peserta didik?, (2) Bagaimanakah gambaran umum area prokrastinasi akademik peserta didik?, (3) Bagaimanakah gambaran umum indikator pengalihan kapasitas prokrastinasi akademik?, (4) Bagaimanakan gambaran umum faktor penyebab prokrastinasi akademik peserta didik?. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode Pra Eksperimen, One Group Pre Test - Post Test Design. Subjek dalam penelitian ini adalah populasi, yaitu peserta didik SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011 dengan 28 Sampel penelitian (10 orang kelas 7, 10 orang kelas 8 dan 8 orang kelas 9). Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah Inventori Prokrastinasi Akademik Siswa yang berbentuk skala likert. Temuan penelitian menunjukkan bahwa peserta didik SMP Negeri 5 Bandung berada pada tingkat intensitas prokrastinasi akademik Jarang (J) hingga Sering (S), yang artinya setiap peserta berpotensi menjadi prokrastinator akan tetapi tidak menjadikan prokrastinasi sebagai suatu kebiasaan. Peserta melakukan prokrastinasi tertinggi pada area tugas mengarang sebanyak 20%, melakukan pengalihan kapasitas pikiran tertinggi pada indikator berfikir masih ada waktu lain sebanyak 54%, melakukan pengalihan kapasitas perasaan pada indikator mengalami keraguan jika gagal dalam belajar sebanyak 35%, melakukan pengalihan kapasitas pikiran pada indikator menyerah ketika ada hambatan dalam belajar sebanyak 26 % dan faktor penyebab tertinggi prokrastinasi akademik ialah mencari kesenangan sebanyak 12%. Program Self Regulation Learning efektif untuk mereduksi prokrastinasi akademik dengan perbandingan tingkat prokrastinasi akademik sebelum dan sesudah intervensi yang menunjukan perubahan siginifikan hingga peserta mencapai intensitas Tidak Pernah (TP) dan penurunan indikator pengalihan kapasitas yang hampir merata setiap aspeknya menurun 30%. Selanjutnya, direkomendasikan kepada Guru Bimbingan Konseling (Konselor) untuk mengintergrasikan Program Self Regulation Learning pada Grand Program Bimbingan Akademik yang sudah ada hendaknya diperkaya dan dikembangkan lagi secara terencana dengan baik (by design) dengan melakukan koordinasi dan up grading khusus bimbingan konseling belajar (akademik) agar tujuan bimbingan konseling lebih terarah dan senantiasa ada perbaikan dari waktu ke waktu. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
690 |a LB Theory and practice of education 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/63243/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/63243  |z Link Metadata