KONTRIBUSI KONTROL DIRI PADA PERILAKU KONSUMTIF REMAJA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING (Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas XI SMA Laboratorium-Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Ajaran 2010/2011)

• Main Author: Rien Dwi Puswati, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2010-12-28.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/63245/1/s_a0251_0607193_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/63245/2/s_a0251_0607193_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/63245/3/s_a0251_0607193_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/63245/4/s_a0251_0607193_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/63245/5/s_a0251_0607193_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/63245/6/s_a0251_0607193_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/63245/7/s_a0251_0607193_bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/63245/8/s_a0251_0607193_appendix.pdf
• Keywords: L Education (General); LB Theory and practice of education; LB1603 Secondary Education. High schools

Semakin majunya Pembangunan Nasional di Indonesia secara tidak langsung dapat menyebabkan peningkatan daya beli masyarakat. Kebiasaan dan gaya hidup masyarakat pun ikut berubah dari waktu ke waktu yang tadinya bersikap sederhana berubah menjadi berperilaku konsumtif. Pola hidup konsumtif seperti ini terjadi pada hampir semua lapisan masyarakat, meskipun dengan kadar yang berbeda-beda termasuk siswa sekolah yang tergolong masih remaja. Perilaku konsumtif di kalangan remaja merupakan salah satu fenomena yang banyak terjadi terutama remaja yang bersekolah dan tinggal di kota-kota besar. Masalah ini juga menimpa sebagian besar remaja di kota Bandung, khususnya para remaja yang duduk di bangku SMA. Hal ini didukung oleh kondisi kota bandung yang merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang padat dengan pusat-pusat perbelanjaan. Oleh karena itu, di setiap pojok kota Bandung dapat dengan mudah ditemukan Factory outlet, cafe atupun mall-mall yang berdiri dengan megah. Tempat-tempat itulah yang kemudian menjadi simbol pergaulan bagi para remaja di kota Bandung. Kemampuan untuk tidak berperilaku konsumtif dipengaruhi oleh kontrol diri atau self-control, sehingga diharapkan seorang remaja mampu mengendalikan perilakunya. Kontrol diri diperlukan pada remaja agar mereka tidak terjerumus ke dalam perilaku konsumtif. Kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi dalam dirinya. Semakin berhasil seseorang menekan ekspresi yang tampak, semakin baik pengendalian dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara umum tentang kontribusi kontrol diri (self control) terhadap perilaku konsumtif remaja. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Laboratorium-Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Pelajaran 2010/2011). Sampel diambil secara acak dengan menggunakan teknik random sampling, metode penelitian yang digunakan adalah dengan studi deskriptif sedangkan pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitin menunjukkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.Kontrol diri siswa kelas XI SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung secara umum berada dalam katogeri rendah (53,07%). 2.Perilaku konsumtif siswa kelas XI SMA Laboratorium Perconcohan UPI Bandung secara umum berada dalam katogeri tinggi (55,61%). 3.Terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel kontrol diri dengan variabel perilaku konsumtif sebesar r = 0,96 koefesien determinasi menunjukkan bahwa kontrol diri memberikan urunan sebesar 93,28 % terhadap perilaku konsumtif. 4.Hasil penelitian menghasilkan rekomendasi yaitu bagi Bagi Orang Tua, guru pembimbing, pihak sekolah, Jurusan PPB dan Bagi Peneliti Selanjutnya.