PERMAINAN KANTONG AJAIB UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN DI TK PGRI TUNAS ALAM DARMARAJA : Penelitian Tindakan Kelas di TK PGRI Tunas Alam Darmaraja

Kemampuan anak TK PGRI Tunas Alam Darmaraja Kelompok A dalam memahami konsep bilangan masih belum optimal. Data menunjukkan bahwa 12 dari 15 orang anak didik (80%) belum menguasai urutan bilangan dan belum mampu menyesuaikan bilangan dengan benda-benda. Hal ini disebabkan metode pembelajaran masih k...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Een Nurhayati, - (Author)
Format: Book
Published: 2012-08-27.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kemampuan anak TK PGRI Tunas Alam Darmaraja Kelompok A dalam memahami konsep bilangan masih belum optimal. Data menunjukkan bahwa 12 dari 15 orang anak didik (80%) belum menguasai urutan bilangan dan belum mampu menyesuaikan bilangan dengan benda-benda. Hal ini disebabkan metode pembelajaran masih konvensional berpusat pada guru dan media yang digunakan belum memanipulasi benda kongkret. Kondisi di kelas anak didik masih pasif dan susah berinteraksi dalam proses belajar mengajar. Kondisi tersebut berpengaruh pada tingkat pemahaman konsep bilangan yang rendah. Bertolak perihal tersebut maka penelitian ini terkonsentrasi pada penerapan media permainan kantong ajaib yang dipandang efektif sebagai solusi dari permasalahan di atas.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) atau disingkat PTK. Pemilihan metode ini karena dipandang mampu menawarkan pendekatan dan prosedur yang mempunyai dampak langsung kepada bentuk perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola proses pembelajaran di kelas (in class). Langkah-langkah yang ditempuh sebagai prosedur penelitian ini adalah mengadaptasi desain spiral Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data diperoleh melalui pendekatan observasi, wawancara, dan study dokumentasi.Pada Siklus I aktivitas anak mulai ada perkembangan positif, ditunjukkan dengan data yaitu dua orang ( 13,3% ) yang dianggap berkembang dengan baik, delapan orang ( 53,4% ) yang dianggap dalam proses dan lima orang ( 33,3% ) yang masih perlu stimulus. Hal ini tidak terlepas dari peran dan aktivitas guru yang sudah melaksanakan 5 indikator keberhasilan ( 31,25% ) dengan kriteria sangat baik dan 11 indikator ( 68,75% ) dengan kriteria baik.Pada Siklus II aktivitas anak semakin meningkat baik, ditunjukkan dengan data yaitu 12 orang ( 80% ) yang dianggap berkembang dengan baik, tiga orang ( 20% ) yang dianggap dalam proses dan tidak ada anak ( 0% ) yang masih perlu stimulus. Peningkatan ini juga dipengaruhi oleh peran dan aktivitas guru yang berhasil memenuhi 12 indikator ( 75% ) dengan kriteria sangat baik dan 4 indikator ( 25% ) dengan kriteria baik
Item Description:http://repository.upi.edu/63254/2/S_PAUD_1008469_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/63254/1/S_PAUD_1008469_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/63254/3/S_PAUD_1008469_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/63254/4/S_PAUD_1008469_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/63254/5/S_PAUD_1008469_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/63254/6/S_PAUD_1008469_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/63254/7/S_PAUD_1008469_Bibliography.pdf