POLA INTERAKSI SOSIALPADA ANAK AUTISTIK DI SEKOLAH :Studi Kasus pada Anak Autistik Kelas I SD Mutiara Bunda Bandung

Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan kontak mata anak autistik saat pembelajaran berlangsung, mengetahui pola interaksi sosial anak autistik di sekolah dan hambatan yang dialaminya, serta mengetahui metode dan strategi yang dilakukan oleh guru dan orangtua untu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Anggi Pranita Nurhakim, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-01-02.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan kontak mata anak autistik saat pembelajaran berlangsung, mengetahui pola interaksi sosial anak autistik di sekolah dan hambatan yang dialaminya, serta mengetahui metode dan strategi yang dilakukan oleh guru dan orangtua untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak autistik. Subjek yang diteliti sebanyak 2 orang masing-masing bernama FE dan MAW yang memiliki karakteristik sama. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus (case study) dengan pendekatan kualitaif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kedua subjek yang diteliti masih mengalami kesulitan dalam melakukan kontak mata ketika pembelajaran berlangsung. Perhatiannya mudah teralihkan sehingga mereka harus selalu diberikan stimulus terlebih dahulu; (2) Pola interaksi kedua subjek cenderung banyak menghabiskan waktunya sendirian. FE hanya dekat dengan seorang anak autistik. Sedangkan MAW dekat dengan banyak teman karena teman-temannya selalu mendekati MAW; (3) FE dan MAW sudah mampu memberikan respon verbal terhadap ucapan orang lain meskipun terkadang mereka seringkali mengulang pertanyaan yang diajukan. (4) FE dan MAW mampu mengawali sebuah interaksi apabila mereka sedang tertarik terhadap suatu hal atau sedang memerlukan sesuatu. Kedua subjek juga cenderung kurang mampu menjalin kontak mata dengan lawan bicaranya karena lebih sering melihat ke arah lain; (5) Para guru di SD Mutiara Bunda cenderung menggunakan metode Lovaas untuk menangani anak autistik dengan cara pemberian prompt dan reinforcers. Sedangkan orang tua masih kurang mendukung anak agar dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosialnya karena kesibukan orang tua sehingga kurang memperhatikan anaknya, orang tua juga terlalu mempercayai perkembangan anaknya kepada sekolah sehingga orang tua kurang terampil menggunakan pola interaksi sosial di rumah sebagaimana yang dilakukan di sekolah. Rekomendasi diberikan kepada pihak-pihak sebagai berikut: (1) pendidik; (2) orangtua; dan (3) peneliti selanjutnya.
Item Description:http://repository.upi.edu/63401/1/S_PSI_044298_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/63401/2/S_PSI_044298_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/63401/3/S_PSI_044298_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/63401/4/S_PSI_044298_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/63401/5/S_PSI_044298_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/63401/6/S_PSI_044298_Bibliography.pdf