PROFIL SISWA PECANDU GAME ONLINE : Studi Deskriptif Kualitatif Pada Siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Cimalaka

• Main Author: Peti Siti Patonah, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2010-08-12.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/63481/1/S_PKH_0607033_Table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/63481/2/S_PKH_0607033_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/63481/3/S_PKH_0607033_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/63481/4/S_PKH_0607033_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/63481/5/S_PKH_0607033_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/63481/6/S_PKH_0607033_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/63481/7/S_PKH_0607033_Bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/63481/8/S_PKH_0607033_Appendix.pdf; http://repository.upi.edu/63481/9/S_PKH_0607033_Appendix.pdf
• Keywords: BF Psychology; L Education (General)

Banyak siswa yang selalu mengunjungi warnet tanpa mengenal waktu hanya untuk bermain game online, bahkan beberapa di antara mereka sudah termasuk pecandu game online. Game online adalah permainan yang dimainkan secara online via internet. Ketertarikan remaja dalam permainan game online menjadikan kebiasaan yang rutinitas dilakukan sehingga mengakibatkan pemainnya menjadi kecanduan. Jenis dan ragam game online yang disenangi gamer atau kalangan remaja pada saat ini adalah ragnarok, point blank, poker, rohan, dan counter strike. Bedasarkan hal tersebut maka peneliti merasa penasaran dan ingin mengetahui gambaran atau profil siswa pecandu game online, yang meliputi; (1) faktor dominan yang melatar belakangi, (2) pola permainan yang dilakukan, dan (3) karakteristrik dalam aspek akademik, sosial, dan emosionalnya. Untuk menjawab semua pertanyaan dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan naturalistik. Metode penelitian sesuai dengan kasus yang sedang terjadi pada saat ini. Kasus yang berinisial AI merupakan salah satu siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Cimalaka yang menjadi subjek. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri, dan sebagai alat bantu pengumpulan data digunakan dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi faktor dominan yang melatar belakangi siswa menjadi pecandu game online adalah keluarga, kasih sayang yang berlebihan dari ibunya (over protection) dan lingkungan pergaulan. Mengakses game online siswa menggunakan waktu yang berlebihan dengan frekuensi yang sering dan intensitas yang cukup lama, dalam sehari-harinya mengakses dua jam bahkan lima jam. Kegiatan seperti itu menimbulkan karakteristrik tersendiri dalam diri AI. Karakteristrik yang muncul dari siswa terutama dalam hal akademik yaitu, prestasi akademik rendah, siswa menjadi malas belajar, masuk sekolah sering terlambat. Ditinjau dari aspek sosial anak memiliki keterbatasan berinteraksi dengan teman-teman yang berada di lingkungan rumahnya, serta cenderung menarik diri dari lingkungan keluarga. Kehidupan, emosi mudah terpengaruh oleh keadaan lingkungan sehingga mengakibatkan tidak stabilnya dalam mengendalikan emosinya. Profil siswa pecandu game online diatas memprediksikan bahwa untuk mereduksi aspek-aspek tersebut maka harus dilakukan Bimbingan Konseling (BK). Perlu intervensi khusus, terutama masalah Bimbingan Konseling, dalam pelaksanaan bukan dari salah satu pihak, akan tetapi dari beberapa pihak, antara orang tua, guru BK, guru wali kelas, dan yang mempengaruhinya melakukan komunikasi untuk meningkatkan semua kelemahan yang ada pada siswa pecandu game online.