PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL UNTUK MEREDUKSI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA

• Main Author: Wina Artiyantini, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2012-08-31.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/63719/1/s_ppb_0700815_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/63719/2/s_ppb_0700815_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/63719/3/s_ppb_0700815_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/63719/4/s_ppb_0700815_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/63719/5/s_ppb_0700815_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/63719/6/s_ppb_0700815_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/63719/7/s_ppb_0700815_bibliography.pdf
• Keywords: BF Psychology; L Education (General)

Penelitian dilatarbelakangi oleh meningkatnya perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah dari tahun ke tahun di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan deskripsi tingkat perilaku seks pranikah siswa dan gambaran umum perilaku seksual remaja kelas XI yang dapat dijadikan bahan penyusunan program khusus bimbingan pribadi sosial dalam mereduksi perlaku seks pranikah remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan skala Likert. Berdasarkan hasil temuan, secara umum siswa kelas XI di SMAN 1 Lembang Tahun Ajaran 2011/2012 memiliki perilaku seks pranikah dalam kategori cukup baik namun sebagian siswa memiliki sikap seksual dan pola berkencan yang kurang baik yaitu ditunjukkan dengan adanya gagasan yang salah mengenai perilaku seksual dan ditunjukkan dengan perilakunya yaitu pola berkencan yang di dalamnya terdapat kecenderungan perilaku seksual yang kurang sehat disertai gaya hidup serta pergaulan yang perlu mendapat perhatian. Dari kedua aspek perilaku seks pranikah remaja, terlihat bahwa kedua aspek memiliki persentase yang hampir sama yaitu sebanyak 41% siswa memiliki sikap seksual yang mengarah pada perilaku seks pranikah yang kurang sehat dan sebanyak 42% siswa memiliki pola berkencan yang cenderung mengarah pada perilaku seks pranikah remaja yang kurang sehat. Implikasi bagi konselor, dirasakan penting memberikan bimbingan pribadi sosial untuk mereduksi perilaku seks pranikah remaja pada siswa. Bagi pihak sekolah, hendaknya memberi perhatian dan dukungan terhadap segala upaya yang dilakukan konselor dalam usaha mereduksi perilaku seks pranikah remaja. Selain itu, kerjasama antara orangtua dan konselor serta kerjasama antar seluruh personel sekolah dalam hal koordinasi dan partisipasi hendaknya dijalin erat khususnya dalam pelaksanaan program bimbingan pribadi sosial untuk mereduksi perilaku seks pranikah remaja.