PROFIL MOTIVASI BELAJAR SISWA DILIHAT DARI STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA

• Main Author: Fitria Nur Hasanah, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2012-08-30.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/63727/1/s_psi_0800875_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/63727/2/s_psi_0800875_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/63727/3/s_psi_0800875_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/63727/4/s_psi_0800875_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/63727/5/s_psi_0800875_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/63727/6/s_psi_0800875_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/63727/7/s_psi_0800875_bibliography.pdf
• Keywords: BF Psychology; L Education (General)

Penelitian dilatarbelakangi oleh krisis motivasi belajar siswa di sekolah, terutama siswa-siswi sekolah menengah pertama. Krisis motivasi belajar terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah status sosial ekonomi keluarga. Tujuan penelitian untuk mengungkap gambaran motivasi belajar siswa dilihat dari status sosial ekonomi keluarga, yaitu pendidikan terakhir orang tua, jenis pekerjaan orang tua, dan penghasilan orang tua perbulan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling). Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Pasundan 3 Bandung tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 104 siswa dari 176 siswa. Hasil penelitian menunjukkan secara umum motivasi belajar siswa berada pada kategori sedang, yaitu sebanyak 50,96% dari jumlah sampel. Status sosial ekonomi keluarga siswa berada pada kategori kelas bawah dengan perolehan persentase 53,85% dari jumlah sampel. Gambaran motivasi belajar dilihat dari status sosial ekonomi keluarga menunjukkan tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa baik pada siswa berlatar belakang status sosial ekonomi atas, menengah maupun bawah. Rekomendasi ditujukan bagi: 1) guru BK agar hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan materi layanan bimbingan belajar yang telah dibuat peneliti, dan 2) peneliti selanjutnya yang akan membahas permasalahan yang sama yaitu motivasi belajar, sebaiknya mengembangkan penelitian yang menghubungkan dengan variabel lain sebagai faktor yang mempengaruhi motivasi belajar seperti teman sebaya dengan teknik pengambilan populasi dan sampel yang berbeda untuk dapat lebih memperbaiki kekurangan pada penelitian sebelumnya.