HUBUNGAN POLA ASIH ORANG TUA YANG DI PERSEPSI SISWA DENGAN KENAKALAN REMAJA DI SMAN 7 BANDUNG

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua yang dipersepsi siswa dengan kenakalan remaja di SMAN 7 Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Uji statistik yang digunakan adalah teknik Product moment dan Spearman. Subjek penelit...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ewnda Avveroes Akil, - (Author)
Format: Book
Published: 2012-04-10.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua yang dipersepsi siswa dengan kenakalan remaja di SMAN 7 Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Uji statistik yang digunakan adalah teknik Product moment dan Spearman. Subjek penelitian adalah siswa SMAN 7 Bandung berjumlah 103 orang. Dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan negatif sebesar 0.008 dan koefisien variabel (r) sebesar -0.261 antara pola asuh authoritative dengan kenakalan remaja. Hasil pengujian pola asuh authoritarian dengan kenakalan remaja menunjukkan angka signifikansi sebesar 0.588. Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Pengujian korelasi pola asuh permissive indulgent dengan kenakalan remaja di SMAN 7 Bandung menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan sebesar 0.047 dengan koefisien variabel (r) sebesar 0.196. Pada hubungan pola asuh permissive indifferent dengan kenakalan remaja di SMAN 7 Bandung ditemukan hubungan yang signifikan sebesar 0.032 dengan angka koefisien korelasi (r) sebesar 0.212. Dari penelitian ini juga dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kenakalan remaja putra dan remaja putri di SMAN 7 Bandung ini. Hal ini dapat diketahui dari hasil pengujian dengan menggunakan independent sample t-test yang menunjukkan signifikansi sebesar 0.000. Ini bearti remaja putra lebih nakal dibandingkan remaja putri yang terlihat dari nilai mean kedua kelompok tersebut (15.92>7.28). Peneliti merekomendasikan pihak sekolah agar mampu mengarahkan siswa agar bergerak sesuai dengan arah potensinya. Bagi orang tua hendaknya menerapkan pola pengasuhan yang tepat dan bijaksana agar remaja mampu tumbuh dengan mengembangkan karakter yang baik. Bagi peneliti lain hendaknya memperluas cakupan sampel pada tempat lain dan melakukan pendataan latar belakang subjek yang lebih lengkap.
Item Description:http://repository.upi.edu/63737/1/s_psi_0606939_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/63737/2/s_psi_0606939_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/63737/3/s_psi_0606939_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/63737/4/s_psi_0606939_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/63737/5/s_psi_0606939_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/63737/6/s_psi_0606939_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/63737/7/s_psi_0606939_bibliography.pdf