TIPE PERCINTAAN PADA GAY

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tipe dan profil percintaan pada gay di kota Bandung yang memiliki tipe percintaan paling dominan. Pendekatan yang digunakan adalah kombinasi pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif dengan desain the embedded design, yaitu pendekatan kuantit...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fella Fendina, - (Author)
Format: Book
Published: 2012-04-11.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tipe dan profil percintaan pada gay di kota Bandung yang memiliki tipe percintaan paling dominan. Pendekatan yang digunakan adalah kombinasi pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif dengan desain the embedded design, yaitu pendekatan kuantitatif sebagai pendekatan primer dan pendekatan kualitatif sebagai pendekatan sekunder. Penelitian dilakukan terhadap 60 orang gay di kota Bandung yang dipilih dengan teknik snowball sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner tipe percintaan hasil adaptasi dari STLS (Sternberg's Triangular Love Scale) yang disusun oleh Sternberg (1986, 1988) dan pedoman wawancara yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori Sternberg (Sternberg & Barnes, 1988). Analisis data kuantitatif dilakukan dengan cara penjumlahan sederhana, sedangkan analisis data kualitatif menggunakan teknik analisis dari Miles dan Huberman yang meliputi tahap reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe percintaan pada gay di kota Bandung yang paling dominan adalah tipe consummate love dengan komponen-komponen pembentuknya, yaitu intimacy tergolong pada kategori rata-rata, passion tergolong pada kategori sangat rata-rata, dan, commitment tergolong pada kategori diatas rata-rata. Komponen intimacy diwujudkan dalam bentuk kehangatan, kedekatan hubungan dengan pasangan, saling menjaga kepercayaan masing-masing. Komponen passion diwujudkan dalam bentuk kerinduan yang dirasakan subjek, dan memanfaatkan saat-saat bersama untuk melakukan hubungan seksual. Komponen commitment diwujudkan dalam bentuk mempertahankan hubungan yang sudah dijalin dengan cara menghindari prasangka negatif sebelum ada bukti. Rekomendasi dari hasil penelitian ini diberikan kepada kalangan gay, peneliti selanjutnya dan jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan.
Item Description:http://repository.upi.edu/63759/1/s_psi_0705144_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/63759/2/s_psi_0705144_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/63759/3/s_psi_0705144_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/63759/4/s_psi_0705144_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/63759/5/s_psi_0705144_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/63759/6/s_psi_0705144_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/63759/7/s_psi_0705144_bibliography.pdf