HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN DAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING MAHASISWI YANG TELAH MENIKAH HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN DAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING MAHASISWI YANG TELAH MENIKAH

Skripsi Jurusan Psikologi Universita Pendidikan Indonesia Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara konflik peran dalam menjalankan kehidupan keluarga serta perkuliahan pada mahasiswi UPI yang telah menikah dan sumber keyakinan yang dimiliki mahasiswi atas peristiwa k...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Erna kusumah Putri, - (Author)
Format: Book
Published: 2011-12-14.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Skripsi Jurusan Psikologi Universita Pendidikan Indonesia Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara konflik peran dalam menjalankan kehidupan keluarga serta perkuliahan pada mahasiswi UPI yang telah menikah dan sumber keyakinan yang dimiliki mahasiswi atas peristiwa kehidupannya (locus of control) dengan kondisi kesejahteraan psikologis (psychological well-being) mahasiswi UPI yang telah menikah tersebut. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Carlson's Multidimensional Work-Family Conflict (0,704), Levenson's Multidimensional Locus of Control (0,766), dan Riyff's Scale of Psychological Well-Being (0,893). Dalam penelitian ini, mahasiswi UPI yang telah menikah mengalami konflik peran yang dominan pada konflik peran karena perkuliahan yang mempengaruhi keluarga, mahasiswi UPI yang telah menikah memiliki kecenderungan internal locus of control, dan psychological well-being mahasiswi UPI yang telah menikah tergolong tinggi. Pengujian satistik menggunakan teknik Rank Spearman (α = 0,05) dengan menggunakan bantuan Software SPSS Versi 17,0. for Windows diperoleh konflik peran dan psychological well-being memiliki hubungan sebesar -0,192, hubungan locus of control dengan psychological well-being sebesar -0,043, dan hubungan konflik peran dengan locus of control sebesar -0,117. Nilai korelasi tersebut menunjukkan bahwa konflik peran bukan satu-satunya yang berkontribusi mempengaruhi tingkat psychological well-being mahasiswi, locus of control bukan satu-satunya yang berkontribusi mempengaruhi psychological well-being yang dimiliki mahasiswi, dan konflik peran mahasiswi bukan satu-satunya ditentukkan oleh locus of control yang dimiliki mahasiswi UPI yang telah menikah. Rekomendasi peneliti untuk peneliti selanjutnya adalah agar menambahkan variabel eksternal dalam penelitian dan dilakukan terhadap sampel dan karakteristik yang lebih luas. Sedangkan untuk institusi diharapkan dapat menjadi referensi awal untuk pembekalan mahasiswi yang telah atau akan menikah.
Item Description:http://repository.upi.edu/63795/1/s_psi_0704494_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/63795/2/s_psi_0704494_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/63795/3/s_psi_0704494_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/63795/4/s_psi_0704494_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/63795/7/s_psi_0704494_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/63795/6/s_psi_0704494_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/63795/5/s_psi_0704494_bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/63795/8/s_psi_0704494_appendix.pdf