HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PENSIUN: Studi Korelasional terhadap Karyawan PT Badak NGL, Bontang, Kalimantan Timur

• Main Author: Nurwansa Eka Putri, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2010-12-27.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/63863/1/s_psi_0607154_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/63863/2/s_psi_0607154_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/63863/3/s_psi_0607154_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/63863/4/s_psi_0607154_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/63863/5/s_psi_0607154_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/63863/6/s_psi_0607154_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/63863/7/s_psi_0607154_bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/63863/8/s_psi_0607154_appendix.pdf
• Keywords: BF Psychology; L Education (General)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang negatif signifikan antara konsep diri dengan kecemasan menghadapi pensiun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Statistik yang digunakan adalah statistik parametrik product moment pearson (α = 0,05) dan teknik sampling simple random sampling. Subjek penelitian ini adalah karyawan yang akan memasuki masa pensiun pada Agustus 2011-Desember 2012 berjumlah 105 dengan sampel sebanyak 63 orang. Besar reliabilitas pada instrumen konsep diri adalah 0,879 sedangkan pada instrumen kecemasan menghadapi pensiun besar reliabilitasnya adalah 0,852. Hasil penelitian pada karyawan PT Badak NGL, Bontang, menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi pensiun (r = -0,601). Artinya semakin tinggi konsep diri,maka semakin rendah kecemasan menghadapi pensiun. Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan kepada seluruh individu/karyawan yang akan memasuki masa pensiun agar menganggap pensiun sebagai masa transisi yang wajar dan tidak menganggap bahwa pensiun sebagai perampas identitas. Bagi PT Badak NGL agar mempertahankan pengadaan masa prapurnabakti, namun juga memfokuskan sasaran kepada pengembangan dan pemahaman karyawan terhadap atribut/konsep diri karena konsep ini merupakan peranan kunci sebagai pengintegrasian kepribadian yang memotivasi tingkah laku yang positif.